BACAAN: Efesus 1:3-14
RENUNGAN HARI INI
Allah
berhak mengharapkanb kasih, penyembahan, dan ketaatan dari semua orang yang
telah diberkati-Nya. Sayangnya, banyak di antara kita yang cenderung
menunjukkan sedikit hormat dan rasa terimakasih kepada Allah. Kita suka merusak
hukum moral Allah, tetapi kita tidak mau mengakui hak Allah untuk menghukum
kita. Sejarah menunjukkan fakta bahwa bangsa yang mengabaikan Allah dan menolak
firman-Nya, bangsa itu pasti akan menuai
buah-buah yang pahit. Kita patut mensyukuri kemerdekaan yang telah kita nikmati selama ini dan sepatutnya kita
memakai kemerdekaan itu untuk melayani sesama kita yang berkekurangan, tetapi
kita menyepelekan perintah ini dengan bersikap kurang peduli kepada mereka.
Kita suka memaksakan keinginan kita kepada orang lain, berlaku tidak adil
kepada orang lain, dan tidak memikirkan kesejahteraan merek; kita menuntut hak
kita untuk mendapatkan kemerdekaan pribadi, tetapi kita tidak mau mendengarkan
gagasan tentang hak-hak Allah. Allah adalah pemilik kebun anggur. Dia
menghendaki kita menjadi pohon anggur yang menghasilkan buah-buah yang
berkualitas baik, bahkan yabg sangat baik, yaitu buah-buah kasih dan ketaatan,
dan bukan buah-buah asam yang berasal dari rasa tidak bersyukur kepada Tuhan
dan kejahatan kita. (Yesaya 5:2).
Sebelum
berada di dalam Adam Kedua atau Adam Rohani, yaitu Yesus Kristus, kita berada
di dalam Adam Pertama atau Adam Jasmani. Ketika Adam Pertama itu berbuat dosa,
rohnya mati dan dia pun hidup terpisah dari Tuhan. Semua keturunan Adam
Pertama, termasuk kita, juga hidup dalam keadaan yang sama sejak kita
dilahirkan. Firman Tuhan menggambarkan peristiwa ini sebagai peristiwa
"mati dalam pelanggaran dan dosa". Secara fisik kita masih hidup,
tetapi secara rohani kita sudah mati (Efesus 2:1). Pada saat kita menerima Yesus
Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita secara pribadi, kita dipindahkan
dari posisi "di dalam Adam Pertama" ke posisi baru "di dalam Adam Kedua
atau Yesus Kristus berkat karya Roh
Kudus. Sesungguhnya inilah mujizat kasih karunia. Kita yang dahulu mati dan
terhilang, sekarang hidup dan dipersatukan dengan Allah Bapa da Yesus Kristus.
Kita yang sebelumnya hidup terpisah dari Allah Bapa di surga, sekarang telah
bersatu dengan Dia dalam Yesus Kristus (Efesus 1:3-14).
Sekarang
kita berada dalam posisi yang aman karena kita sudah sepenuhnya diterima oleh
Bapa kita di surga. Kita telah ditempatkan secara permanen di dalam Yesus
Kristus berkat karya Roh Kudus. Status kita sebagai ciptaan yang baru bersifat
kekal dan tidak dapat diubah. Kita tidak mempunyai andil sedikit pun dalam
karya keselamatan. Keselamatan kita sepenuhnya berasal dari Allah. Karena kasih
karunia, Allah Bapa mau memilih kita dan memperdamaikan kita dengan diri-Nya.
Ia menyediakan sarana perdamaian dan menempatkan kita di dalam Yesus Kristus untuk
menjadi sebuah tanda bahwa kita telah diperdamaikan dengan Dia dan kita telah
diterima-Nya. Diperdamaikan, diterima,
dan hidup di dalam Yesus Kristus, itulah arti kemerdekaan kita yang
sesungguhnya (Roma 6:1-4).
Selamat
ber-Saat Teduh. Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua
Catatan: Renungan ini ditulis oleh Bapak Youri Adutae. Saya postingkan ulang dari WA Group Tolas Pah Timor (kelompok keluarga orang Timor) di Salatiga.
0 komentar:
Posting Komentar