Kamis, 18 Agustus 2022

MAKANAN UNTUK TUBUH, JIWA, DAN ROH KITA

BACAAN: Efesus 1:3-14

RENUNGAN HARI INI

 

Allah berhak mengharapkanb kasih, penyembahan, dan ketaatan dari semua orang yang telah diberkati-Nya. Sayangnya, banyak di antara kita yang cenderung menunjukkan sedikit hormat dan rasa terimakasih kepada Allah. Kita suka merusak hukum moral Allah, tetapi kita tidak mau mengakui hak Allah untuk menghukum kita. Sejarah menunjukkan fakta bahwa bangsa yang mengabaikan Allah dan menolak firman-Nya, bangsa itu  pasti akan menuai buah-buah yang pahit. Kita patut mensyukuri kemerdekaan yang telah kita nikmati selama ini dan sepatutnya kita memakai kemerdekaan itu untuk melayani sesama kita yang berkekurangan, tetapi kita menyepelekan perintah ini dengan bersikap kurang peduli kepada mereka. Kita suka memaksakan keinginan kita kepada orang lain, berlaku tidak adil kepada orang lain, dan tidak memikirkan kesejahteraan merek; kita menuntut hak kita untuk mendapatkan kemerdekaan pribadi, tetapi kita tidak mau mendengarkan gagasan tentang hak-hak Allah. Allah adalah pemilik kebun anggur. Dia menghendaki kita menjadi pohon anggur yang menghasilkan buah-buah yang berkualitas baik, bahkan yabg sangat baik, yaitu buah-buah kasih dan ketaatan, dan bukan buah-buah asam yang berasal dari rasa tidak bersyukur kepada Tuhan dan kejahatan kita. (Yesaya 5:2).

Sebelum berada di dalam Adam Kedua atau Adam Rohani, yaitu Yesus Kristus, kita berada di dalam Adam Pertama atau Adam Jasmani. Ketika Adam Pertama itu berbuat dosa, rohnya mati dan dia pun hidup terpisah dari Tuhan. Semua keturunan Adam Pertama, termasuk kita, juga hidup dalam keadaan yang sama sejak kita dilahirkan. Firman Tuhan menggambarkan peristiwa ini sebagai peristiwa "mati dalam pelanggaran dan dosa". Secara fisik kita masih hidup, tetapi secara rohani kita sudah mati (Efesus 2:1). Pada saat kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita secara pribadi, kita dipindahkan dari posisi  "di dalam Adam Pertama" ke posisi baru "di dalam Adam Kedua atau Yesus Kristus berkat karya Roh Kudus. Sesungguhnya inilah mujizat kasih karunia. Kita yang dahulu mati dan terhilang, sekarang hidup dan dipersatukan dengan Allah Bapa da Yesus Kristus. Kita yang sebelumnya hidup terpisah dari Allah Bapa di surga, sekarang telah bersatu dengan Dia dalam Yesus Kristus (Efesus 1:3-14).

 

Sekarang kita berada dalam posisi yang aman karena kita sudah sepenuhnya diterima oleh Bapa kita di surga. Kita telah ditempatkan secara permanen di dalam Yesus Kristus berkat karya Roh Kudus. Status kita sebagai ciptaan yang baru bersifat kekal dan tidak dapat diubah. Kita tidak mempunyai andil sedikit pun dalam karya keselamatan. Keselamatan kita sepenuhnya berasal dari Allah. Karena kasih karunia, Allah Bapa mau memilih kita dan memperdamaikan kita dengan diri-Nya. Ia menyediakan sarana perdamaian dan menempatkan kita di dalam Yesus Kristus untuk menjadi sebuah tanda bahwa kita telah diperdamaikan dengan Dia dan kita telah diterima-Nya. Diperdamaikan, diterima, dan hidup di dalam Yesus Kristus, itulah arti kemerdekaan kita yang sesungguhnya (Roma 6:1-4).

Selamat ber-Saat Teduh. Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua

Catatan: Renungan ini ditulis oleh Bapak Youri Adutae. Saya postingkan ulang dari WA Group Tolas Pah Timor (kelompok keluarga orang Timor) di Salatiga. 

0 komentar:

Posting Komentar