Kamis, 20 Januari 2022

BERCERMIN PADA KEBESARAN ORANG LAIN DAN KEBESARAN TUHAN

 Bacaan sesuai kalender liturgi Katolik tahun C

Bacaan 1:  1Sam. 18:6-9; 19:1-7

1Sam 18:6

Tetapi pada waktu mereka pulang, ketika Daud kembali sesudah mengalahkan orang Filistin itu, keluarlah orang-orang perempuan dari segala kota Israel menyongsong raja Saul sambil menyanyi dan menari-nari dengan memukul rebana, dengan bersukaria dan dengan membunyikan gerincing;

1Sam 18:7

dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa."

1Sam 18:8

Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya: "Kepada Daud diperhitungkan mereka berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itupun jatuh kepadanya."

1Sam 18:9

Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.


1Sam 19:1

Saul mengatakan kepada Yonatan, anaknya, dan kepada semua pegawainya, bahwa Daud harus dibunuh. Tetapi Yonatan, anak Saul, sangat suka kepada Daud,

1Sam 19:2

sehingga Yonatan memberitahukan kepada Daud: "Ayahku Saul berikhtiar untuk membunuh engkau; oleh sebab itu, hati-hatilah besok pagi, duduklah di suatu tempat perlindungan dan bersembunyilah di sana.

1Sam 19:3

Aku akan keluar dan berdiri di sisi ayahku di padang tempatmu itu. Maka aku akan berbicara dengan ayahku perihalmu; aku akan melihat bagaimana keadaannya, lalu memberitahukannya kepadamu."

1Sam 19:4

Lalu Yonatan mengatakan yang baik tentang Daud kepada Saul, ayahnya, katanya: "Janganlah raja berbuat dosa terhadap Daud, hambanya, sebab ia tidak berbuat dosa terhadapmu; bukankah apa yang diperbuatnya sangat baik bagimu!

1Sam 19:5

Ia telah mempertaruhkan nyawanya dan telah mengalahkan orang Filistin itu, dan TUHAN telah memberikan kemenangan yang besar kepada seluruh Israel. Engkau sudah melihatnya dan bersukacita karenanya. Mengapa engkau hendak berbuat dosa terhadap darah orang yang tidak bersalah dengan membunuh Daud tanpa alasan?"

1Sam 19:6

Saul mendengarkan perkataan Yonatan dan Saul bersumpah: "Demi TUHAN yang hidup, ia tidak akan dibunuh."

1Sam 19:7

Lalu Yonatan memanggil Daud dan Yonatan memberitahukan kepadanya segala perkataan itu. Yonatan membawa Daud kepada Saul dan ia bekerja padanya seperti dahulu.

 

Mazmur: Mzm. 56:2-3,9-10a,10bc-11,12-13

Mzm 56:2

(56-3) Seteru-seteruku menginjak-injak aku sepanjang hari, bahkan banyak orang yang memerangi aku dengan sombong.

Mzm 56:3

(56-4) Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu;


Mzm 56:9

(56-10) Maka musuhku akan mundur pada waktu aku berseru; aku yakin, bahwa Allah memihak kepadaku.

Mzm 56:10

(56-11) Kepada Allah, firman-Nya kupuji, kepada TUHAN, firman-Nya kupuji,


Mzm 56:10

(56-11) Kepada Allah, firman-Nya kupuji, kepada TUHAN, firman-Nya kupuji,

Mzm 56:11

(56-12) kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?


Mzm 56:12

(56-13) Nazarku kepada-Mu, ya Allah, akan kulaksanakan, dan korban syukur akan kubayar kepada-Mu.

Mzm 56:13

(56-14) Sebab Engkau telah meluputkan aku dari pada maut, bahkan menjaga kakiku, sehingga tidak tersandung; maka aku boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.

 

Bacaan Injil  Mrk. 3:7-12

Mrk 3:7

Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea,

Mrk 3:8

dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya.

Mrk 3:9

Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya.

Mrk 3:10

Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya.

Mrk 3:11

Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Allah."

Mrk 3:12

Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia.

 

REFLEKSI  HARI INI BERDASARKAN INSPIRASI  BACAAN DI ATAS

Keberhasilan seseorang yang menjadi buah dari perjuangannya dan sumber kebahagiaannya justru sering menjadi sumber iri hati bagi orang lain.

Dalam bacaan pertama, Saul iri hati dengan Daud yang dipuji karena kemenangannya atas Goliath.

Raja Saul berikhtiar membunuh Daud, namun dibatalkan berkat bantuan Yonatan, putranya.

Iri hati adalah penyakit hati manusia yang memutuskan dirinya dari kebahagiaan dan dari sesama.

Iri hati adalah karya roh jahat. Roh jahat itu bisa menguasai hati, jiwa, dan roh manusia dengan buah-buah jahat antara lain iri hati. Roh jahat itu bisa juga menguasai badan manusia.

Karena itu, dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengusir roh jahat dan menyembuhkan secara fisik orang yang dicengkramnya. Yesus sukses menyembuhkan banyak orang sakit dan membuat tersungkur roh jahat.

Kesuksesan Yesus adalah undangan untuk mendekati-Nya, bergaul dengan-Nya, dan menjadi murid-Nya.

Dengan itu, kita belajar untuk menjadi besar dengan bercermin pada kebesaran orang lain dan kebesaran Tuhan sendiri.

.

Ya Tuhan, ajarlah kami untuk  ikut bersyukur atas kesuksesan orang lain, dan bukannya iri hati. Satukan kami dengan Yesus supaya kami tidak tersungkur di hadapan roh jahat. Amin.

Refleksi ini dikutip dari sini

Rabu, 12 Januari 2022

RENUNGAN HARIAN - KAMIS, 12 JANUARI 2022

 Bacaan  Injil hari ini, Rabu 12 Januari 2022 sesuai kalender liturgi Gereja Katolik.

Mrk 1:29

Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas.

Mrk 1:30

Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus.

Mrk 1:31

Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka.

Mrk 1:32

Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan.

Mrk 1:33

Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu.

Mrk 1:34

Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.

Mrk 1:35

Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.

Mrk 1:36

Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia;

Mrk 1:37

waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau."

Mrk 1:38

Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang."

Mrk 1:39

Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.

Renungan

Allah sungguh sangat yang dekat dengan manusia, terwujud dalam diri Yesus Kristus, yang menjadi manusia untuk menyelamatkan umat manusia di dunia ini. Ia sungguh bukan “bos” yang nyaman di surga sementara membiarkan sahabat–sahabat-Nya berjuang sendirian di dunia ini. Melalui Yesus kita diajarkan selalu  rendah hati dan siap untuk melayani bukan sebagai perendahan diri.

Yang dilakukan Yesus adalah hal biasa dan duniawi. Ia menyembuhkan yang sakit dan mengusir setan. Dua hal yang ditakuti dan dihindari di dunia ini. Jika kita melakukan hal–hal yang meringankan penderitaan orang maka Allah dimuliakan. Itu dipahami benar oleh Tuhan Yesus. Bagaimana denganmu? Apakah kita berani melayani demi suatu kebaikan orang lain dan memuliakan Allah?.

 

Stefan, editor

Senin, 10 Januari 2022

TERINSIPIRASI UNTUK MENGUBAH ORIENTASI POLA HIDUP MEMBANGUN KERAJAAN ALLAH?

Bacaan sesuai dengan kalender liturgi Gereja Katolik. Bacaan Injil: Mark 1: 14 - 20

 

Mrk 1:14

Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,

Mrk 1:15

kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"

Mrk 1:16

Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.

Mrk 1:17

Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."

Mrk 1:18

Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.

Mrk 1:19

Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu.

Mrk 1:20

Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.

 

 

Yohanes adalah utusan Allah yang mendahului Yesus Kristus. Ia telah melakukan tugasnya melakukan pewartaan awal bagi Yesus sang Mesias. Kini Kita masuk dalam konsep ajaran Yesus: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!” Kerajaan Allah dapat diartikan sebagai dimana setiap orang mengakui kuasa Allah untuk meraja dan memimpin hidupnya. Sedangkan bertobat merupakan perubahan pemikiran dan sikap. Untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, orang harus mengubah pikirannya agar tidak sama lagi dengan orang-orang yang melawan Allah, dengan pola pikir yang salah. Sebaliknya, memiliki pola pikir yang baru, yang sesuai dengan prinsip-prinsip Kerajaan Allah. Itulah sebabnya, saat pertama kali orang mau masuk ke dalam Kerajaan Allah, orang harus mengakui dosanya.

Saya mencatat kurang lebih  2 hal.   Pertama, Yesus memanggil (mengundang)  4 orang nelayan ( Simon dan Andreas, Yakobus dan Yohanes).  dan kedua, tanggapan dari keempat orang nelayan tersebut. Demikianlah kata Yesus:  “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Menjawabi undangan Yesus,  Simon Petrus dan Andreas, Yakobus dan Yohanes memutuskan untuk mengikut Yesus. Mereka tidak ragu sedikitpun dan tidak menetapkan syarat tertentu  untuk mengikuti  Yesus.

 

Simon dan Andreas, Yakobus dan Yohanes kini mengikuti Yesus, mengubah orientasi hidup dan pola hidup mereka sesuai dengan orientasi Yesus, membangun Kerajaan Allah.  Sebelumnya adalah mencari nafkah (penjala ikan).

Keempat murid itu  tentunya telah melihat sesuatu tentang Yesus yang secara unik mendesak, sesuatu yang sepenuhnya dapat dipercaya, sehingga mereka pun berani mengambil risiko, mengubah orientasi dan pola hidup mereka. Walaupun keputusan mereka adalah keputusan yang beresiko  namun karena keyakinan bahwa Yesus yang mereka ikuti dapat memberikan harapan besar untuk kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya, lebih dari penjala ikan. Kini menjadi penjala manusia.

 

Semoga terinspirasi untuk mengubah orientasi dan pola hidup untuk membangun kerajaan Allah di dalam keluarga dan masyarakat.@@@

 

Doa :


Allah Bapa Yang Mahamurah, Engkau senantiasa membuka hati umat-Mu untuk menerima kerajaan-Mu. Kami mohon, semoga kami menerima dan mengikuti panggilan Putra-Mu untuk mewujudkan kerajaan-Mu di tengah-tengah dunia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Deo Gratias

Stefan Sikone


Jumat, 07 Januari 2022

FIAT VOLUNTAS TUA: JADILAH KEHENDAKMU

 Bacaan Injil sesuai dengan kalender liturgi Gereja Katolik, Jumat, 7 Januari 2022

Luk 5:12

Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."

Luk 5:13

Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya.

Luk 5:14

Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapapun juga dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."

Luk 5:15

Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka.

Luk 5:16

Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.

 

________________Refleksi singkat ________________

"Jika tuan mau, tuan dapat mentahirkan aku" (Luk, 5 : 12). Demikianlah kata si kusta dalam  naas Injil hari ini. Ungkapan  ini hampir setara dengan pernyataan Bunda Maria saat menerima kabar gembira dari malaikat Tuhan bahwa ia sedang mengandung dan akan melahirkan seorang putra.

Sekali lagi dalam refleksi ini mau ditekankan soal penyerahan total kepada Tuhan agar Tuhan melakukan sesuai dengan kehendakNya (dan bukan kehendakku). Si kusta memohon kesembuhan karena sudah lama merindukan kebebasan batin dan fisik, bebas dari segala tekanan di masyarakat soal penyakitnya tersebut. Ya, penyakit kusta yang dialami seseorang pada jaman Yesus adalah sebuah kutukan dan itulah yang menyebabkan masyarakat menjauhkannya, memberikan tekanan psikologis yang berat baginya.

Namun kini ia (si kusta) yakin bahwa Yesus pasti menyembuhkannya  saat ia memohon kepadaNya untuk disembuhkan. Permohonannya bukanlah ia memaksa Yesus untuk menyembuhkannya tetapi ia memohon dengan sebuah ungkapan kerendahan hati yang mendalam: Jika tuan mau,  tuan dapat mentahirkan aku. Itulah yang membuat Yesus berbelaskasihan dan segera mengambil tindakan, menyembuhkannya pada saat itu juga. Yesus segera menjawab dan melakukan sesuatu untuknya: lalu Yesus menjawab si kusta itu: "Aku mau, jadilah engkau tahir!" (Luk 5:13). Dan seketika itu juga orang yang menderita kusta itu pun sembuhlah. Ia menjadi tahir karena meninggalkan kehendaknya sendiri dan mempercayakan seluruh hidup kepada Tuhan (Luk 5:12-16)

Si kusta itu memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi pembaca. Percaya  secara total kepada Tuhan bahwa Tuhan pasti dapat melakukan sesuatu bagi hidupnya. Kita perlu meniru sikap si kusta ini. Mohon kepada Tuhan Yesus untuk memperoleh seperti diinginkan, namun membiarkan Yesus sendiri untuk memutuskan apa yang Tuhan kehendaki untuk kehidupan kita. "Jika Tuan mau, tuan dapapat melakukan yang terbaik untuk hidupku...!"

Kadang kita memaksa Tuhan untuk meluluskan doa kita. Kita protes, "Tuhan tidak adil. Saya sudah berdoa tapi doa saya tidak dikabulkan!"

Doa yang benar ialah doa yang diletakkan ke pangkuan Yesus dan membiarkan Yesus memberikan yang terbaik buat kehidupan kita. Tuhan tahu apa yang terbaik untuk kehidupan kita.@@@


Doaku: Fiat Voluntas Tua. Jadilah kehendakMu Tuhan. Amin.

Stefan Sikone

Kamis, 06 Januari 2022

APA PUN SITUASINYA KITA HARUS MENYAMPAIKAN KABAR BAIK KEPADA SEMUA ORANG

 Renungan hari ini. Kamis, 6 Januari 2022. Bacaan sesuai kalender liturgi Gereja Katolik. 

======= Pengantar dan Renungan =======
Di dunia entrepreneur, wirausahawan, ada begitu banyak tokoh yang mengagumkan. Ke mana pun pergi, baik tua atau muda, sudah pasti disertai massa yang tidak kurang.

Padahal apa pun yang mereka lakukan belum sebanding dengan karya agung Yesus. Apalagi jika di ujung kegiatannya itu ada pesan sponsor tertentu.

Lain halnya dengan Yesus. Ketika menelusuri daerah Galilea, semua orang sangat menyegani Dia. Sebab Dia tak ada kepentingan apa pun.

Dari sana Ia menyempatkan diri mampir ke Nazaret tempat Ia dulu dibesarkan.

Ketika hari Sabat, Yesus ikut ibadat dan DIA didaulat untuk membaca dari Kitab Nabi Yesaya.

Sepertinya ada kisah bersambung setelah sebelumnya Dia dicobai iblis di padang gurun.

Ketika itu Yesus menegaskan, siapa diri-Nya di mata publik. Dia datang untuk memenuhi misi perutusan-Nya sebagai pembebas bangsa manusia. Dalam kekuatan Roh Kudus Ia menjelaskan tugas yang hendak Ia lakukan.

Kurang lebih ada empat poin yang disinggung penginjil Lukas.

Pertama, apa pun situasinya, Dia harus menyampaikan Kabar baik kepada orang miskin papa. Mereka yang menderita, yang dihina dan patah semangat hidup.

Kedua, agar membebaskan orang yang ditawan dan yang ditindas, baik rohani maupun jasmani.

Ketiga, untuk menyembuhkan mereka yang sakit. Juga mencelikkan mata orang buta karena pengaruh dunia agar dapat melihat Kabar baik dari Allah.

Keempat, mberitakan saat pembebasan dan penyelamatan bagi mereka yang diikat oleh iblis, dosa dan ketakutan.

Ketika dibaptis kita semua menerima Roh Kudus. Hati kita yang merasa dipenuhi Roh Tuhan juga dipanggil untuk ikut serta di dalam karya penyelamatan Yesus dengan cara-cara seperti yang dilakukan Yesus di atas.

Doa

Ya, Tuhan berilah kami kemampuan untuk mengasihi sesama kami tanpa membedakan suku, agama dan ras. Amin.

Sumber renungan di sini 



Rabu, 05 Januari 2022

RENUNGAN HARI INI TANGGAL 5 JANUARI 2022

Bacaan Injil hari ini, Rabu, 5 Januari 2022 sesuai dengan kalender liturgi Gereja Katolik.

Bacaan Injil: Mrk 6: 45 - 52


Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.


Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa.


Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat.


Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka.


Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak,


sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"


Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung,


sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.

 ----------- Renungan ---------

Peristiwa di atas  terjadi setelah peristiwa sebelumnya yaitu Yesus memperbanyak atau menggandakan 5 roti dan 2 ekor ikan, dan memberi makan orang-orang yg datang mengikuti pengajaran Yesus (bdk Mrk6:34-44)

Untuk peristiwa hari ini  berdasarkan bacaan Injil di atas,  saya mencatat beberapa hal.

1.     Yesus memerintahkan  para murid pergi lebih dahulu ke Bethsaida, menggunakan perahu mereka. Sedangkan orang-orang yg tadinya sudah kenyang makan juga disuruh pulang.

2.     Yesus masih tinggal sendirian untuk berdoa.

3.     Terjadi angin sakal yang hebat, membuat para murid yg sudah berangkat lebih dahulu kewalahan untuk mendayung perahu mereka. Sebagai manusia mereka mungkin (pasti) cemas, takut kalau-kalau tidak bisa mengendalikan perahu mereka (bisa tenggelam) di tengah tiupan angin sakal yang kencang.

4.     Melihat peristiwa yang terjadi atas para murid itu Yesus, datang, berjalan di atas air dan memberikan rasa aman, tenang kepada para murid. Tenanglah, ini aku. (Mrk....). Yesus tidak akan melupakan para muridnya, pengikutnya.

5.      Sekalipun Yesus sudah menolong mereka, memberikan rasa tenang, rasa aman, namun para murid masih degil hatinya, belum/terbuka untuk menerima kehadiran Tuhan. Inilah masalah manusiawi, bahwa sekalipun sudah mengatakan aku percaya, namun selalu ada pertanyaan yg timbul dalam hatinya, menyangsikan kehadiran Tuhan. Masalah inilah yg harus disadari terus menerus, minta ampun atas kelalaian, pertanyaan yg meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup.

6.      Untuk banyak orang yg tadinya sudah kenyang makan dan minum, disuruh pulang untuk hidup di masyarakat nya (kenyataan hidup). Berjuang  untuk mempertahankan kehidupan nya dalam kehidupan nyata di lingkungan masyarakat tempat tinggalnya sambil  menerapkan ajaran Yesus  yg sudah diterima saat pengajaran Yesus.

 Para pengikut Yesus harus tetap memiliki keyakinan bahwa Yesus tidak pernah meninggalkan atau selalu hadir dalam setiap derap langkah hidup kita, apakah susah maupun senang.@@@

Tuhan, terimakasih atas jaminan hidup yang Engkau berikan kepada kami, bahwa dalam setiap langkah kehidupan ku Engkau selalu hadir dan memberikan rasa tenang, rasa nyaman, jalan keluar sehingga aku tidak pernah susah. Amin

Sabtu, 01 Januari 2022

PAUS FRANSISKUS: KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN SEBAGAI "PENGHINAAN KEPADA TUHAN"

 

Roma (CNN):  Paus Fransiskus  homili tahun barunya  1 Januari 2022, mengatakan  kekerasan terhadap perempuan sebagai "penghinaan kepada Tuhan".

Dalam kotbahnya, di Vatikan, Roma dalam misa hari Sabtu berfokus pada Maria, ibu Yesus.  Paus Fransiskus mendapat inspirasi dari Bunda Maria yang  melahirkan puteranya di palungan yang sederhana.

"Maria sekarang menemukan dirinya dalam kandang gelap Betlehem. Namun di situlah dia memberikan Tuhan kepada dunia. Orang lain, sebelum skandal palungan, mungkin merasa sangat bermasalah. Namun, Dia tidak”, demikian kata Fransiskus. "Mari kita belajar dari Bunda Allah bagaimana memiliki sikap yang sama: menjaga dan merenungkan [...] Kita  berharap semuanya akan baik-baik saja dan kemudian, seperti sambaran petir, muncul masalah yang tidak terduga. Harapan kita  berbenturan menyakitkan dengan kenyataan."

Dia (Paus Fransiskus) berbicara menentang kekerasan terhadap perempuan saat homili berakhir, dengan mengatakan: "Dan karena ibu memberikan kehidupan, dan perempuan 'menjaga' dunia, mari kita semua melakukan upaya yang lebih besar untuk mempromosikan ibu dan melindungi perempuan. Betapa banyak kekerasan yang terjadi,  ditujukan terhadap wanita! Cukup! Menyakiti seorang wanita berarti menghina Tuhan, yang dari seorang wanita mengambil kemanusiaan kita."

 Misa hari Sabtu ini merupakan  pertama kalinya sejak 2019 Paus menyampaikan homili pada  Hari Tahun Baru. Ia tidak berkotbah  tahun lalu karena sakit.

 Paus yang berusia 85 tahun itu menandai apa yang disebut Vatikan sebagai Hari Perdamaian Dunia, di mana para Paus telah menyampaikan kotbah/pidato sejak 1968. 1 Januari juga merupakan hari raya Katolik Maria Bunda Allah.

 Dalam kotbah  Natalnya minggu lalu, Paus merenungkan pandemi, dampaknya terhadap hubungan sosial kita dan "kecenderungan kita  untuk menarik diri, melakukan semuanya secara sendiri, berhenti berusaha untuk bertemu orang lain dan melakukan sesuatu bersama-sama."

Dalam pesan yang sama, pemimpin Gereja Katolik itu memberi tahu orang-orang yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus bahwa dunia telah begitu terbiasa dengan tragedi besar sehingga "kita bahkan hampir tidak memperhatikannya lagi."  Di akhir kotbahnya, Paus menyerukan  agar  segera diakhiri konflik di seluruh Timur Tengah dan Afrika, dan  beberapa tempat lain termasuk Suriah, Yaman, Irak, Lebanon, Sudan dan Ethiopia.@@@

 

Editor: Stefan Sikone