Sabtu, 01 Januari 2022

PAUS FRANSISKUS: KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN SEBAGAI "PENGHINAAN KEPADA TUHAN"

 

Roma (CNN):  Paus Fransiskus  homili tahun barunya  1 Januari 2022, mengatakan  kekerasan terhadap perempuan sebagai "penghinaan kepada Tuhan".

Dalam kotbahnya, di Vatikan, Roma dalam misa hari Sabtu berfokus pada Maria, ibu Yesus.  Paus Fransiskus mendapat inspirasi dari Bunda Maria yang  melahirkan puteranya di palungan yang sederhana.

"Maria sekarang menemukan dirinya dalam kandang gelap Betlehem. Namun di situlah dia memberikan Tuhan kepada dunia. Orang lain, sebelum skandal palungan, mungkin merasa sangat bermasalah. Namun, Dia tidak”, demikian kata Fransiskus. "Mari kita belajar dari Bunda Allah bagaimana memiliki sikap yang sama: menjaga dan merenungkan [...] Kita  berharap semuanya akan baik-baik saja dan kemudian, seperti sambaran petir, muncul masalah yang tidak terduga. Harapan kita  berbenturan menyakitkan dengan kenyataan."

Dia (Paus Fransiskus) berbicara menentang kekerasan terhadap perempuan saat homili berakhir, dengan mengatakan: "Dan karena ibu memberikan kehidupan, dan perempuan 'menjaga' dunia, mari kita semua melakukan upaya yang lebih besar untuk mempromosikan ibu dan melindungi perempuan. Betapa banyak kekerasan yang terjadi,  ditujukan terhadap wanita! Cukup! Menyakiti seorang wanita berarti menghina Tuhan, yang dari seorang wanita mengambil kemanusiaan kita."

 Misa hari Sabtu ini merupakan  pertama kalinya sejak 2019 Paus menyampaikan homili pada  Hari Tahun Baru. Ia tidak berkotbah  tahun lalu karena sakit.

 Paus yang berusia 85 tahun itu menandai apa yang disebut Vatikan sebagai Hari Perdamaian Dunia, di mana para Paus telah menyampaikan kotbah/pidato sejak 1968. 1 Januari juga merupakan hari raya Katolik Maria Bunda Allah.

 Dalam kotbah  Natalnya minggu lalu, Paus merenungkan pandemi, dampaknya terhadap hubungan sosial kita dan "kecenderungan kita  untuk menarik diri, melakukan semuanya secara sendiri, berhenti berusaha untuk bertemu orang lain dan melakukan sesuatu bersama-sama."

Dalam pesan yang sama, pemimpin Gereja Katolik itu memberi tahu orang-orang yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus bahwa dunia telah begitu terbiasa dengan tragedi besar sehingga "kita bahkan hampir tidak memperhatikannya lagi."  Di akhir kotbahnya, Paus menyerukan  agar  segera diakhiri konflik di seluruh Timur Tengah dan Afrika, dan  beberapa tempat lain termasuk Suriah, Yaman, Irak, Lebanon, Sudan dan Ethiopia.@@@

 

Editor: Stefan Sikone

0 komentar:

Posting Komentar