Senin, 22 April 2024

Paus Fransiskus Bertemu dengan Seminaris Metropolitan Sevilla Spanyol di Roma

TOPTIM - Paus Fransiskus mengadakan pertemuan dengan para seminaris dan tim pembina dari Seminari Metropolitan Sevilla dan Seminari Redemptoris Mater di Roma pada Sabtu, 20 April 2024 demikian dilaporkan media online Zenitdotorg.


Pertemuan yang berlangsung di Aula Clemens Istana Apostolik ini merupakan momen penting dalam perjalanan pembentukan para seminaris.

Dalam pertemuan tersebut, Paus Fransiskus mengucapkan terima kasih kepada delegasi Sevilla atas kunjungan mereka dan mendorong mereka untuk menjalani waktu tersebut dengan keajaiban dan rasa syukur akan anugerah iman yang telah diterima dari para Rasul. 

Paus juga mengingatkan para seminaris bahwa mereka telah dipanggil oleh Tuhan dan sedang mempersiapkan diri untuk menjadi gembala yang mengikuti Hati Kristus.

Dalam pidatonya, Paus Fransiskus menyoroti empat aspek penting dalam proses pembentukan para seminaris, yaitu kehidupan spiritual, studi, kehidupan komunitas, dan aktivitas apostolik. 

Ia menekankan pentingnya integrasi dalam menjalani peran sebagai imam yang lengkap, dengan dedikasi total kepada Tuhan dan sesama, terutama mereka yang sedang menderita.


Paus juga mengutip ajaran dari Kardinal Marcelo Spinola yang diberkati, yang menekankan bahwa kebajikan dan pengetahuan harus diajarkan kepada calon imam. 

Paus menjelaskan bahwa pengetahuan tanpa kebajikan hanya akan membesar-besarkan diri tanpa memberikan manfaat, sementara kebajikan tanpa pengetahuan tidak akan mampu mengajar dengan baik.

Setelah pidatonya, Paus Fransiskus berdialog dengan para seminaris mengenai pentingnya pembentukan dan misi seorang imam pada masa kini. 

Uskup Agung Sevilla, Monsinyur José Ángel Saiz Meneses, mengungkapkan kegembiraannya atas pertemuan tersebut dan menyatakan bahwa Paus memberikan arahan yang indah mengenai pembentukan manusia secara holistik. 

Uskup Agung Sevilla itu juga menekankan pentingnya sukacita dan humor dalam menjalani panggilan imamat.

Pertemuan ini dianggap sebagai momen yang berarti bagi para seminaris Sevilla dalam memperdalam iman dan mempersiapkan diri mereka sebagai gembala bagi umat. 


Paus Fransiskus mengingatkan mereka untuk memanfaatkan waktu pembentukan dengan baik, dengan hati yang tertuju kepada Tuhan, tangan terbuka, dan senyuman lebar untuk menyebarkan sukacita Injil kepada semua orang yang mereka temui.

Setelah pertemuan, delegasi Sevilla merasa terharu dan dikuatkan dalam iman, panggilan, dan misi mereka sebagai calon imam. 

Mereka mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan bertemu dengan Paus Fransiskus dan merasakan kedekatan beliau dengan Tuhan.

Pertemuan ini menjadi momentum yang berarti bagi para seminaris Sevilla dalam perjalanan mereka menuju imamat. 

Mereka diingatkan akan pentingnya dedikasi kepada Tuhan dan pelayanan kepada umat, serta betapa pentingnya memiliki keajaiban dan sukacita dalam hidup mereka sebagai gembala yang mengikuti jejak Yesus.***


Sumber: zenitdotorg 

Minggu, 21 April 2024

Momentum Bersejarah: Paus Fransiskus dan Biarawati Karmel Discalced Diskusikan Revisi Konstitusi

TOPTIM - Melansir dari Zenitdotorg, Paus Fransiskus menerima para Biarawati Karmel Discalced dalam audiensi khusus di Istana Apostolik di Kota Vatikan pada hari Kamis, 18 April 2024. 


Paus  Fransiskus sedang berdialog dengan para biarawati 

Dalam pertemuan tersebut, Paus Fransiskus memberikan arahan kepada para biarawati tentang bagaimana merevisi Konstitusi mereka yang telah ada sejak tahun 1990-an.

Pada kesempatan tersebut, Paus Fransiskus mengungkapkan kegembiraannya dalam bertemu dengan para biarawati dan mengapresiasi upaya mereka dalam merevisi Konstitusi mereka. 

Ia mengakui bahwa ini adalah tugas yang penting, bukan hanya untuk kebutuhan alami dalam kehidupan komunitas, tetapi juga sebagai kesempatan untuk berdoa dan mendiskusikan langkah-langkah yang lebih baik. 

Paus Fransiskus memberikan penekanan penting pada tetap terbuka terhadap kerja Roh Kudus dalam menemukan bahasa dan cara baru yang dapat lebih menghidupkan kehidupan kontemplatif yang menjadi panggilan mereka. 

Ini adalah cara agar karisma Karmel tetap terjaga dan menarik banyak hati untuk kemuliaan Tuhan dan kebaikan Gereja.

Dalam proses merevisi Konstitusi, Paus Fransiskus mendorong para biarawati untuk menggali kembali masa lalu mereka dan mempertimbangkan kebutuhan masa depan. 

Ia menyoroti bahwa panggilan kontemplatif bukanlah tentang melindungi bara api yang sudah ada, tetapi tentang menghidupkan api kasih yang terus berkobar dan memberikan kehangatan bagi Gereja dan dunia. 

Paus Fransiskus juga menjelaskan bahwa dalam hidup mereka, para biarawati Karmel tidak hanya berusaha untuk menjaga jarak dengan dunia, tetapi juga untuk menyatu dengan dunia. 

Mereka mengizinkan diri mereka untuk disentuh oleh kasih Kristus dan tumbuh dalam persatuan dengan-Nya, sehingga kasih-Nya dapat tercermin dalam segala hal yang mereka lakukan dan katakan.

Paus Fransiskus menekankan bahwa dalam merevisi Konstitusi mereka, para biarawati Karmel harus tetap terbuka terhadap tuntunan Roh Kudus, kebaruan Injil, dan tanda-tanda yang Tuhan tunjukkan melalui pengalaman hidup dan tantangan manusia. 

Mereka harus tetap setia pada karisma Karmel yang sama, sambil menemukan cara-cara baru untuk menghadapi perubahan zaman dan menarik hati orang-orang untuk mengenal dan mengikuti panggilan hidup kontemplatif.

Paus Fransiskus mengakhiri pertemuan tersebut dengan mengingatkan para biarawati Karmel tentang pentingnya harapan Injil dalam hidup mereka. 

Paus Fransiskus menekankan bahwa harapan Injil tidak didasarkan pada perhitungan manusia atau nostalgia terhadap masa lalu, tetapi pada kepercayaan kepada kehendak Tuhan dan kemampuan untuk membuat keputusan yang berani dan berisiko. 

Harapan Injil memampukan mereka untuk terus maju dalam memperdalam hubungan mereka dengan Tuhan dan menjadi saksi kasih-Nya bagi dunia.


Dalam audiensi tersebut, Paus Fransiskus memberikan dorongan dan bimbingan kepada para biarawati Karmel Discalced dalam proses merevisi Konstitusi mereka.

Ia mengingatkan mereka untuk tetap setia pada karisma Karmel, sambil membuka diri terhadap dorongan Roh Kudus dan kebutuhan zaman.***

Sumber berita: Zenit