Secara jasmani, masa remaja adalah masa
dimana tubuh berkembang sangat indah dan mengagumkan. Dalam badan yang indah
itu terdapat kekayaan rohani yang sangat potensial seperti: kemampuan menari,
bernyanyi, tertawa, berkspresi, cita-cita dan memiliki kehendak yang sangat
bebas. manusia juga memiliki pengalaman-pengalaman baru yang sangat berharga
baik pengalaman menyenangkan maupun yang menyedihkan dan menantang. Manusia
adalah mahluk hidup yang sangat istimewa. Pada waktu menciptakan manusia, Tuhan
merencanakan dan menciptakannya menurut gambar dan rupa Dia, menurut citraNya
(kej 1:26), dan pada waktu menciptakan manusia Tuhan bekerja dengan istimewa,
Tuhan membentuk debu dan tanah dan menghembuskan nafas kedalam hidungnya (kej
2:7)
Kata manusia berasal dari kata manu (Sansekerta)
atau mens (Latin) yang berarti berpikir, berakal budi, atau homo (Latin)
yang berarti manusia. Istilah “pribadi” dalam bahasa Yunani adalah hupostasis,
diterjemahkan ke Latin sebagai persona (Inggris: Person)
yang digunakan untuk menyebut manusia sebagai perseorangan (diri manusia atau
diri sendiri), individu, ataupun karakter. Manusia sebagai makhluk pribadi
berarti ingin menekankan dirinya sebagai diri manusia secara
individu.
Istilah “Individu” berasal dari
kata latin, “individuum” artinya “yang tidak terbagi”. Atau dalam bahasa
Inggris “ In” yang berarti tidak, dan “devided” yang berarti
terbagi atau terpisahkan. Jadi, merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai
untuk menyatakan suatu kesatuan yang
paling kecil dan terbatas. Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur
jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang
dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam
dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak
disebut sebagai individu. Karakteristik yang khas dari seseorang dapat kita
sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda
yang dipengaruhi oleh faktor bawaan (genotip) dan faktor lingkungan (fenotip)
yang saling berinteraksi terus-menerus.
Maka manusia sebagai makhluk
pribadi adalah manusia yang di dalamnyaterdapat kesatuan unsur jasmani dan
rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga, jiwa dan roh, serta keunikan
sebagai ciptaan Allah. Secara kodrati, manusia merupakan makhluk monodualis.
Artinya selain sebagai makhluk individu, manusia berperan juga sebagai makhluk
sosial. Sebagai makhluk individu, manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang
terdiri atas unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa) yang tidak dapat
dipisah-pisahkan.Jiwa dan raga inilah yang membentuk individu.
A. Aku Pribadi Yang Unik.
Setiap manusia itu unik (unique/
Inggris atau unus/ latin = satu), tak ada satu orang
pun yang mempunyai kesamaan dengan orang lain. Bahkan manusia kembar sekalipun
selalu mempunyai perbedaan. Perbedaan itu lebih jauh dan lebih dalam dari yang
dapat dilihat, dirasa, didengar dan dikatakan. Pada umumnya perbedaan ini yang
membuat orang iri hati, bertentangan, bermusuhan dan ingin saling meniadakan.
Padahal dengan perbedaan itu justru orang dapat saling memperkaya dan
melengkapi. Perbedaan itulah yang menjadi keunikan setiap manusia. Keunikan itu
bisa diamati dari hal-hal fisik, psikis, bakat/ kemampuan serta
pengalaman-pengalaman yang dimilikinya. Keunikan diri itu merupakan anugerah
yang menjadikan diri seseorang berbeda dan dapat dikenal dan diperlakukan
secara khusus pula. Untuk mengatasi perbedaan itu, diperlukan sikap menerima
diri apa adanya Jabatan dalam keorganisasian dapat digantikan oleh orang lain,
tetapi kedudukan setiap manusia dalam seluruh kerangka ciptaan tidak dapat
digantikan oleh orang lain. Peran orang tua dalam keluarga dapat saja
digantikan oleh orang lain, tetapi peran sebagai ciptaan tidak mungkin
digantikan oleh siapapun. Tuhan menciptakan setiap manusia dengan tugas yang
khas di dunia ini. Orang yang bersikap positif akan menerima keunikan itu
sebagai anugerah, ia bangga bahwa dirinya berbeda, ia bersyukur bahwa apa pun
yang ada pada dirinya merupakan pemberian Tuhan yang baik adanya. Dengan
demikian, ia tidak akan minder, ia tidak berniat menjadi sama seperti orang
lain, ia tidak akan menganggap dirinya tidak berharga, ia tidak akan melakukan
tindakan yang melawan kehendak Tuhan akibat ketidakpuasan terhadap dirinya,
hidupnya akan tenang dan mampu bergaul dengan siapa saja. Ada orang yang kurang
menerima keunikan diri. Orang yang demikian akan merasa tidak puas, bahkan
dapat melakukan tindakan apa pun demi menutupi keterbatasan diri, misalnya
operasi plastik. Orang yang demikian sering beranggapan seolah penampilan luar
lebih penting. Singkatnya, manusia adalah makhluk yang indah dan “istimewa”.
Keistimewaan dan keagungan manusia ini hendaknya sungguh disadari oleh semua
peserta didik.
Sebagai orang beriman kristiani
yang sungguh-sungguh ingin semakin memahami, menerima, bangga, dan percaya
diri, Yesus adalah teladan yang paling utama dan pertama. Dari semula Ia
menyadari diri sebagai manusia yang berbeda dengan yang lainnya. Dari cara
berpikir, bersikap dan bertindak, Ia tidak ragu menunjukkan diri sebagai
pribadi yang tidak sama dengan yang lainnya. Sebagai seorang pribadi kita harus
menyadari, mengerti dan menerima diri apa adanya. Dengan demikian kitapun akan
dapat semakin mengembangkan diri dan melakukan sesuatu dengan kesadaran diri (self-consciousness),
penerimaan diri (self-acceptance), kepercayaan diri (self-confidence)
dan perasaan aman diri (self- assurance) yang tinggi. Dengan dasar itu
kita dapat mengisi hidup, meraih cita-cita dan melaksanakan panggilan Allah.
Pada setiap
pribadi manusia, selalu ada kekuatan dan keterbatasan. Kedua hal itu
sering dipengaruhi oleh sikap dan karakter pribadi yang tumbuh dan berkembang
karena lingkungan dan pendidikan. Sementara itu, kita telah memiliki kodrat
fisik seperti yang sekarang kita punyai. Begitu juga, kita telah dianugerahi
kemampuan, bakat-bakat, sifat dan sebagainya. Segala kemampuan, bakat, dan
sifat yang kita miliki tersebut masih dapat kita kembangkan menjadi lebih
optimal.
Perhatikan kutipan berikut ini:
Kejadian 1:26. Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia
menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala
binatang melata yang merayap di bumi.” 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu
menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan
perempuan diciptakan-Nya mereka. 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah
berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi
dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di
udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” 1:29. Berfirmanlah Allah:
“Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di
seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi
makananmu. 1:30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di
udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala
tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.” Dan jadilah demikian. 1:31. Maka
Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang
dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
Pernahkah kamu berfikir. Adakah orang
kembar yang benar-benar sama? meski body dan fisiknya hampir sama, tetapi sifat
dan kebiasaan serta kegemaran mereka pasti berbeda. Bagaimana dengan kloning?
Kloning adalah pengembangbiakkan species dengan menggunakan DNA tentulah yang
menghasilkan sel baru yang mempunyai sifat mirip dengan induknya. Pada tahun
1997, dunia dikejutkan dengan pengumuman biri-biri ”selebritis” Dolly. Mirip di
sini bukan berarti sama persis, Dolly tetap berbeda dengan induknya. Kloning di
dunia pertanian dikenal sebagai pembiakan vegetatif, ada 2 cara yaitu dengan
stek dan cangkok. Tanaman yang dihasilkan dari stek dan cangkok akan mempunyai
sifat yang sama dengan induknya. Misal anda mencangkok rambutan unggul, maka
tanaman hasil cangkokan akan mempunyai rasa buah yang sama dengan induknya. Hal
ini berbeda dengan perbanyakan dengan biji. Rambutan yang anda makan kemudian
bijinya anda tanam maka kelak rasa buahnya belum tentu akan semanis induknya,
banyak sekali faktor yang mempengaruhinya utamanya adalah genetis ke dua induk
tetuanya. Dari uraian di atas untuk binatang dan tumbuhan walaupun secara
kloning pun ada penyimpangan sifat. Hal ini berarti manusia adalah unik, tidak
ada yang sama antara satu dengan yang lain.
Manusia merupakan ciptaan Allah
yang bergitu istimewa dan unik. Beberapa alas an mengapa manusia disebut
ciptaan yang unik : 1) waktu menciptakan manusia, Allah merencanakan dan
menciptakan menurut gambar dan rupa-Nya, menurut citra-Nya (Kej. 1:26). 2)
waktu menciptakan manusia, Allah bekerja secara istimewa, membentuk manusia
dari debu dan tanah dan menghembuskan nafat hidup dalam hidungnya (Kej 2:7). 3)
segala sesuatu termasuk taman Firdaus diserahkan untuk umat manusia (Kej 1:26).
Dengan demikian manusia yang
merupakan ciptaan Allah yang sangat indah dan unik, perlu kita sadari akan
keistimewaan dan keagungan ini.
1. Kelebihan dan kekuranganku
Sebagai pribadi, kita selalu
mempunyai kekuatan dan keterbatasan, kekurangan dan kelebihan. Tidak pernah ada
di dunia ini, manusia yang sempurna tanpa keterbatasan. Manusia yang paling
kuat sekalipun, pasti mempunyai kelemahan dan keterbatasan. Sebaliknya sekecil
apapun kekurangan dan keterbatasan kita selalu ada kekuatan dibaliknya.
Meskipun pribadi kita tidak sempurna, namun pasti ada keunikan
didalamnya. Ingatkah atau pernahkan mendengar syair lagu dari grup
D’Masiv yang berjudul “Jangan Menyerah” ? beberapa potong syair mengatakan
demikian Tak ada manusia, yang terlahir sempurna, Jangan
kau sesali segala yang telah terjadi…….. dan pada bagian reff Syukuri
apa yang ada, hidup adalah anugerah. Tetapi jalani hidup ini, melakukan yang
terbaik.
Ada yang menarik dari lagu
tersebut, dimana kemunculan lagu ini untuk menghibur anak-anak yang menderita
tumor dan anak-anak dewasa yang menggantungkan hidup di jalanan. Sang penulis
terinspirasi oleh seorang anak bernama Restu yang terkena penyakit kanker namun
masih tetap berjuang untuk hidup. Sebenarnya masih banyak kisah lain yang dapat
membantu kita untuk menyadari kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri
kita. Sebagai contoh, Louis Braille, yang dalam
keterbatasannya dapat memberikan warisan hidup yang terbaik dan berprestasi
melebihi anak normal, warisan yang berharga bagi mereka yang buta, dengan
mengembangkan tulisan “Braille” yang memampukan penderita tunanetra dapat
menulis dan membaca.
Albert Einstein: Ia baru bias bicara setelah
menginjak usia 4 tahun, namun ternyata ia memiliki talenta yang luar biasa.
Kini Einstein terkenal karena teori relativitas khusus dan relativitas umum.
1921 ia menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika “untuk pelayanan kepada
Theoretical Physics, dan khususnya untuk penemuan hukum efek fotolistrik.”
Einstein menerbitkan lebih dari 300 ilmiah dan lebih dari 150 karya non-ilmiah.
Dia sering dianggap sebagai bapak fisika modern.
Selama
ini mungkin, kita belum menyadari kekurangan dan kelebihan yang ada dalam diri
kita. Kelebihan itu dapat dilihat dari segi fisik, bakat, atau ketrampilan
serta sifat-sifat yang dimiliki, ketampanan, kecantikan, pintar, jujur, tegas,
dan lain sebagainya. Begitu juga dengan kekurangan yang kita miliki, pendek,
hitem, kurang mudah bergaul, minder, tertutup, dan sebagainya. Sering kita
sadari, bahwa kelebihan membawa kita mempunyai rasa percaya diri, tetapi
kekurangan kita menyebabkan rasa minder, atau rendah diri. Yang
terkadang menyebabkan hubungan pribadi kita dengan orang lain terganggu. Maka
perlu disadari apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan kita.
Menggunakan dan
mengembangkan kekuranan dan kelebihan sebagaimana mestinya
adalah panggilan dan tuntutan Kristiani. Menerima kehendak Tuhan berarti
menerima bimbingannya, karena Dia akan mengantar kita setapak demi setapak
melalui keadaan konkrit diri kita dan lingkungan kita menuju ke keselamatan.
itu semua akan terjadi sejauh kita menerima dan melaksanakan kehendakaNya.
2. Sikap dan Karakter Pribadiku
Setiap pribadi manusia mempunyai
keunikan masing-masing karena prilaku seseorang selalu dibentuk oleh
dua hal: sikap dan karakter pribadi. Sikap dapat dimengerti sebagai keadaan
batin yang mengandung pendirian dan keyakinan terhadap seseorang ataupun
sesuatu, yang terungkap secara lahir dalam kata-kata serta tingkah laku. Sikap
tidak dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang
perkembangan hidupnya. Sikap inilah yang memperngaruhi karakter pribadi
seseorang. Sikap dan karakter yang kita miliki dipengaruhi oleh banyak hal.
Lingkungan tempat tinggal kita, pendidikan di dalam keluarga, pendidikan formal
yang kita peroleh, media informasi dan perkembangan kepribadian kita. Maka
tidak akan pernah ada dua manusia yang sama persis di dunia ini. Walaupun
dilahirkan kembar identik. Pasti keduanya mempunyai sifat dan karakter yang
berbeda, meraka tumbuh dan berkembang dari lingkungan dan kepribadian yang mempengaruhi
mereka. Manusia yang satu dengan manusia yang lainnya tidak akan pernah dapat
disamakan. Setiap orang mempunyai pribadi yang unik, karena perasaan,
pengalaman, pendidikan, dan lingkungan yang selama ini mempengaruhinya. Sifat
dan karekter tidak dibangun secara instan atau cepat, melainkan melalui proses
yang panjang dan bertahap. Oleh karena itu, kita sebagai manusia merupakan
pribadi yang unik. Sikap tidak dibawa sejak lahir melainkan dibentuk dan
dipelajari sepanjang perkembangan hidupnya, sikap inilah yang mempengaruhi
karakter pribadi seseorang.
Pertanyaannya, kenalkan kita
dengan sikap dan karakter pribadi kita sendiri? Untuk mengenalnya kita perlu
mempertajam kesadaran diri kita, karena kesadaran diri kita menjadi sesuatu
yang penting, agar kita mampu memahami orang lain. Bahkan kesadaran diri
merupakan pintu untuk mengenal apa sajakah sebenarnya kelebihan dan kekurangan
yang ada pada diri kita. Dengan kesadaran yang tinggi, maka kita tidak
ragu-ragu dalam bertindak. Kesadaran diri apabila diaktualkan secara optimal,
akan menghasilkan kebiasaan yang efektif, menjadikan kita pribadi yang
proaktif: mengambil segala keputusan dan bertindak atas kesadaran pribadi kita
secara mandiri dan dewasa. Kesadaran merupakan anugerah yang kita mikili dan tidak
ada pada ciptaan Allah yang lain. Kesadaran yang kita miliki ini menjadi
sesuatu yang unik dan tiada duanya. Kesadaran menempatkan diri kita sesuai
dengan apa yang kita yakini. Oleh karena itu, kesadaran menjadikan kita mampu
mengarahkan sikap dan karakter kita sebaik mungkin bagi perkembangan pribadi
kita dan orang lain.
3. Saya diciptakan sebagai Citra
Allah.
Dalam teks Kitab Suci, bahwa
manusia diciptakan Allah menurut gambar dan citra-Nya, seperti dalam teks
Kejadian 1:26-31. Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia
menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala
binatang melata yang merayap di bumi.” 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu
menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan
perempuan diciptakan-Nya mereka. 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah
berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi
dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di
udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” 1:29. Berfirmanlah Allah:
“Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di
seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi
makananmu. 1:30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara
dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala
tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.” Dan jadilah demikian. 1:31. Maka
Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang
dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
Dari teks Kitab Suci diatas nampaknya
jelas bahwa manusia diciptakan menurut gambaran dan citraNya. Hanya kepada
manusia diberi kemampuan untuk menata, melestarikan, mengembangkan, dan
menggunakannya secara bertanggung jawab.
1. Kemampuan Akal budi.
Dengan akal budi kita dapat:
a) mengerti dan menyadari diri sendiri, manusia mengerti dan sadar bahwa
ia sedang berbuat sesuatu. Ia dapat merefleksikan kembali apa yang ia buat.
Hanya manusia yang dapat berbuat demikian, binatang tidak. b) Mengerti
dan menyadari apa di luar dirinya, manusia dapat menyadari bahwa ada ada dan
ada hujan. artinya bahwa manusia dapat menghubungkan 2 variabel yang
berhubungan. c) Manusia dapat mengembangkan dirinya, dan dapat membuat
sejarah serta riwayat hidupnya, manusia dapat bertanya dan member jawaban
sehingga ia dapat menentukan arah hidupnya. d) Manusia dapat membangun
hubungan yang khas dengan sesama, manusia dapat bertemu dan mengalami
kebersamaan dan persahabatan.
2. Kemampuan Kehendak Bebas.
Kehendak bebas, berarti kemapuan untuk
bertindak dengan tidak ada paksaan. a) Dengan
kehendak bebas manusia dapat bertindak dan melakukan segala sesuatu dengan
sengaja. b) Dengan kehendak bebas manusia dapat melakukan suatu tindakan dan
perbuatan moral. Sebab hanya manusia yang dapat bertindak secara tahu dan
mau, manusia mempunyai kewajiban-kewajiban moral, dan kewajiban moral
dibisikan oleh hati nurani kita masing-masing. c) Dengan
kehendak bebas manusia dapat bertindak secara bertanggungjawab.
3. Kemampuan menguasai. Tuhan
menyerahkan alam lingkungan ini kepada manusia untuk dikuasainya, manusia
bukannya menguasai alam ini secara sewenang-wenang, tetapi harus
bertanggung jawab. Kita harus menjadi rekan kerja Tuhan untuk mengembangkan
alam dan lingkungan ini sebaik mungkin. Dengan adanya kemampuan tersebut,
kiranya jelas bahwa manusia adalah mahluk pribadi yang unik. manusia adalah
mahluk yang bermartabat dan berkepribadian.
Dari segala ciptaan yang kelihatan,
hanya manusia itu “mampu mengenal dan mencintai Penciptanya” (GS 12,3): ialah
“yang di dunia merupakan satu-satunya makhluk, yang Allah kehendaki demi
dirinya sendiri” (GS 24,3): hanya dialah yang dipanggil, supaya dalam
pengertian dan cinta mengambil bagian dalam kehidupan Allah. Ia diciptakan untuk
tujuan ini, dan itulah dasar utama bagi martabatnya:
“Apakah alasannya, maka Engkau
meninggikan manusia ke martabat yang begitu mulia? Cinta yang tidak ternilai,
yang dengannya Engkau memandang makhluk-Mu dalam diri-Mu sendiri dan jatuh
cinta kepadanya, sebab Engkau menciptakannya karena cinta, karena cinta Engkau
memberi kepadanya satu kodrat, yang dapat merasakan kegembiraan pada diri-Mu,
harta abadi” (Katarina dari Siena, dial. 4,13).
BERSAMBUNG ....