PEKAN ADVEN III (UNGU) St. Sturminus; Sta. Teofanu, BACAAN I: Yes. 45:6b-8.18-21b-25, MAZMUR: 85:9a-14;, BACAAN INJIL: Luk. 7:19-23
Injil Lukas 7:19-23
Ia memanggil dua orang dari antaranya dan menyuruh mereka bertanya kepada
Tuhan: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan
seorang lain?" Ketika kedua orang itu sampai kepada Yesus, mereka berkata:
"Yohanes Pembaptis menyuruh kami bertanya kepada-Mu: Engkaukah yang akan
datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?" Pada saat itu
Yesus menyembuhkan banyak orang dari segala penyakit dan penderitaan dan dari
roh-roh jahat, dan Ia mengaruniakan penglihatan kepada banyak orang buta. Dan
Yesus menjawab mereka: "Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang
kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang
kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada
orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi
kecewa dan menolak Aku."
RENUNGAN:
Resiko
hidup, itu suatu kenyataan yang terkadang harus dihadapi setiap orang beriman. Mungkin
itu adalah ketidak adilan.
Hari ini Yesus memberikan jalan keluar untuk perasaan
ketidakadilan atau lebih luas lagi resiko kehidupan. Yesus katakan ‘Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu
diselamatkan’. Artinya apa? Sebagai seorang beriman kita harus tahu siapa yang dapat kita andalkan dan kepada
siapa kita mengarapkan pertolongan. Allahlah satu-satunya yang patut kita
sembah dan andalan keselamatan kita.
Manurut Nabi Yesaya, sikap berpaling kepada Allah
mesti diikuti dengan sikap bertekuk lutut di hadapan-Nya dan mengaku bahwa
keadilan dan kekuatan hanya ada didalam-Nya. Bertekuk lutut merupakan sebuah
ungkapan batin dari sikap kerendahan hati karena menyadari keterbatasan
sekaligus berpasrah dan mengakui peran Allah dalam kehidupan kita. Kita harus
tetap percaya kepada-Nya meskipun di
tengah pergumulan atau ancaman yang berbahaya.
Pertanyaan selanjutnya untuk seorang beriman, apakah
sering mengalami hal-hal yang dapat menghambat
atau bahkan melumpuhkan kehidupan rohani kita,
misalnya, ketika kita mengalami kekecewaan?
Bahkan seorang Yohanes Pembaptis pun mengalami masa-masa yang menggoyahkan iman
kepercayaannya kepada Yesus. Ia
menyampaikan pesan dan menyuruh muridnya bertanya kepada Yesus, “Engkaukah yang
akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?” Sebuah pertanyaan
yang mengungkapkan adanya suatu
pergumulan dari keadaan yang tidak menyenangkan karena Yohanes Pembaptis
ditangkap dan dipenjarakan oleh Raja Herodes. Lalu, respon Yesus? Yesus
mengatakan berbahagialah orang yang tidak kecewa meskipun harapannya tidak
tercapai sesuai keinginan sendiri.
Doa:
Ya Allah, kami sering
lebih mengedepankan apa yang menjadi keinginan kami sehingga kami setengah hati
datang kepada-Mu. Utuslah Roh Kudus-Mu supaya kami mampu berpasrah kepada kehendak-Mu.
Amin
SF
0 komentar:
Posting Komentar