Bacaan:
Yes: 50, 4-7, Fil 2: 6 – 11, Matius 26: 14 -27
Renungan:
Hari-hari terakhir semua orang berkeja dari rumah.
Termasuk misa juga dari rumah. Baru pertama kali terjadi dalam sejarah di mana
kebiasaan untuk misa harian atau misa hari minggu harus bersama-sama di Gereja
bersama semua umat se-paroki terpaksa harus dilaksanakan dari rumah.
Selain menjadi korban dari pandemi virus corona, tetapi lebih dari itu, adalah sebuah pengorbanan. Setiap orang
katolik harus berkorban dalam caranya sendiri untuk ikut membasmi/memutus penyebaran
virus corona yang begitu masif. Paling nyata adalah :
Pertama,
tinggal di rumah, tidak boleh ke mana-mana karena bisa saja ikut menyebarkan
virus kepada orang lain atau sebaliknya menjadi sasaran empuk si virus yang
berhahaya ini.
Kedua,
para dokter, dan tenaga-tenaga medis sungguh hebat penggorbanannya dalam
memberikan pelayanan kepada mereka yang sudah terinveksi virus corona. Mereka
rela meninggalkan sanak saudaranya di rumah untuk itu. Mereka sendiri bisa
menjadi terinveksi dan harus beristirahat total di rumah sakit karena kontak
yang mereka lakukan terhadap penderita.
Melalui pengorbanan dengan cara kita masing-masing
kita telah ikut menyelamatkan dunia kita dari penyebaran virus corona ini.
Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang
murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang
yang letih lesu. (Yesaya, 50:1).
Semoga kita dapat meneladani pengorbanan Yesus.@@@
Deo Gratia
0 komentar:
Posting Komentar