Renungan
hari ini.
Bacaan
Injil - Lukas: 15: 11 - 32
Kisah
anak yang terhilang bisa memicu kecemburuan kita. Kita mungkin tergoda oleh
keinginan untuk menjadi anak yang terhilang: nakal, laknat, suka berfoya-foya,
kehabisan uang, kelaparan, terpaksa
makan makanan babi, lalu bertobat, pulang ke rumah orang tua, disambut dengan
tangan terbuka, dipeluk erat-erat, diberi ciuman secara bertubi-tubi oleh sang
ayah, mendapat jubah baru, dan ada pesta yang sangat meriah. Anak sulung yang
melihat hal itu menjadi marah-marah karena iri hati. Wajar kalau ia marah kepada
sang ayah dan iri hati kepada adiknya. Kalau begitu, mengapa hal itu salah?
Kata sang ayah, "Anakku, engkau
selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah
kepunyaanmu." (Lukas 15:31). Anak sulung itu iri hati kepada adiknya
karena dia tidak tahu bahwa segala kepunyaan ayahnya adalah kepunyaan dia juga.
Ia seperti ayam yang mati kelaparan di lumbung padi.
Iri hati adalah tuduhan di dalam hati kita
bahwa orang lain telah merampas berkat dan kebahagiaan kita; iri hati adalah perasaan bahwa sesuatu
telah dirampas dari kita; Iri hati juga
berarti kita tidak suka melihat keberhasilan atau kelebihan orang lain. Inilah
yang terjadi pada si anak sulung itu. Sesungguhnya iri hati itu keliru besar
dan sia-sia, lebih-lebih kalau kita iri hati kepada mereka yang berbuat curang
(Mazmur 37:1) atau kepada orang yang lalim (Amsal 3:31). Iri hati kepada
orang-orang seperti itu adalah sebuah tanda bahwa kita juga memiliki niat hati
yang sama dengan mereka atau setidaknya kita ikut mengamini kejahatan mereka.
Yesus berkata, "Berbahagialah orang
yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah." (Matius 5:8).
Selain merampok kebahagiaan kita, iri hati juga bisa menggiring kita untuk
berbuat jahat dan menjauhkan diri dari hadirat Tuhan (Matius 7:22-23).
Selamat
hari Minggu, dan selamat beribadah. Tuhan menyertai dan memberkati kita semua.
Catatan:
Renungan ini saya postingkan ulang dari WA Group Tolas Pah Timor (kumpulan keluarga orang Timor) di Salatiga.
0 komentar:
Posting Komentar