BACAAN: Yohanes 8:31-36
RENUNGAN HARI INI
Sejak
kemarin kita mulai sedikit menyentuh topik kemerdekaan. Apa itu kemerdekaan?
Menurut pandangan manusia pada umumnya, kemerdekaan adalah peristiwa ketika
seseorang mampu membuat pilihan dan bertindak dengan sebebas-bebasnya tanpa
terhalang oleh banyak batasan, halangan, dan tanggung jawab. Namun, menurut
pandangan Allah berdasarkan Alkitab, arti kemerdekaan seperti itu sebenarnya
hanya menggambarkan tabiat seorang manusia pemberontak, yaitu seorang manusia
yang tidak mau tunduk kepada otoritas dan hanya mau melakukan apa yang baik
menurut pandangannya sendiri (Hakim-hakim 21:25). Kemerdekaan sejati berarti
kita benar-benar dibebaskan dari ikatan
dosa dan dampak-dampaknya yang sangat mengerikan pada diri dan kehidupan kita
seutuhnya. Kemerdekaan semacam ini hanya dapat kita temukan dan nikmati dalam
Yesus Kristus (Roma 6:16-17).
Langkah
pertama menuju kemerdekaan adalah kita harus
mengakui area ketidakbebasan kita. Orang yang belum menerima Yesus
Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya, sesungguhnya dia masih ada di
area ini. Area ketidakbebasan adalah tempat seseorang masih terus terikat oleh
segala macam belenggu perbudakan. Dia masih hidup sebagai hamba dosa atau budak
dosa. Dosa telah membutakan mata hatinya
sehingga dia sama sekali tidak mampu melihat cahaya kebenaran yang membebaskan
berdasarkan iman kepada Yesus Kristus.
Setelah
menjadi orang Kristen, kita pun kita
masih bisa terbelenggu, terutama oleh belenggu-belenggu perbudakan yang sangat
halus. Misalnya, kita merasa rendah diri atau sebaliknya kita tinggi diri,
angkuh, atau sombong. Belenggu-belenggu perbudakan yang lain adalah perasaan
tidak aman yang menyebabkan kita masih terus hidup dalam kebimbangan, tidak
mampu percaya dan tidak taat kepada Tuhan. Selanjutnya ada juga belenggu
perbudakan lain berupa perasaan tidak berharga dan perasaan tertolak yang
menghalangi kesaksian hidup kita di dunia sebagai pengikut Yesus Kristus.
Dari
firman Tuhan, kita tahu bahwa kita dimerdekakan pada waktu kita sadar betul akan keberadaan dan posisi kita di dalam Yesus Kristus. Jalan menuju
pengetahuan tentang kebenaran yang memerdekakan kita adalah kita tetap hidup
dalam firman Tuhan. Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah
murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu memerdekakan
kamu."(Yohanes 8:31-32).
Selamat
ber-Saat Teduh. Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua
Catatan:
Renungan ini ditulis oleh Bapak Youri Adutae. Saya postingkan ulang dari WA Group Tolas Pah Timor
(kelompok keluarga orang Timor) di Salatiga.
0 komentar:
Posting Komentar