Penulis: Stefan Sikone, MM
Bertepatan dengan hari Pentakosta Minggu, 19 Mei 2024, KSP Kopdit Pintu Air Rotat Maumere mulai petualangan di Salatiga.
Ceritanya cukup heroik. Setelah perayaan Ekaristi, saya dan Bu Maria bersiap-siap untuk berangkat ke Karang Jati Ungaran untuk bertemu dengan 2 orang anggota perintis kopdit Pintu Air Rotat Maumere.
Siapa mereka itu? Keduanya adalah Pak Robert (bapak kecilnya pak Bertus, yang namanya di KTP tertulis Muhammad Toriq) dan pak Yuven.
Pak Robert dan pak Yuven, sebetulnya mampir di tempatnya Bertus di Karang Jati, Ungaran dari Yogyakarta.
Saya bersama Bu Maria berangkat dari Salatiga sekitar jam 14.00 WIB numpang izuzu prona. Tiba di tempatnya Bertus pukul kurang lebih pukul 15.00 WIB.
Ketika tiba di rumahnya Bertus, pak Robert dan pak Yuven sedang beristirahat, karena kecapekan setelah perjalanan dari Yogyakarta ke Karang Jati, Ungaran.
Setelah keduanya dibangunkan dari tidur, mulailah bercerita tentang Maumere. Maklum saya mulai cerita ini untuk mengenangkan kembali masa sewaktu saya berada di Ledalero Maumere. Sedangkan Bu Maria ya tentu juga begitu, karena beliau adalah orang Wukak, Maumere.
Cerita perlahan masuk ke babak utama yaitu tentang koperasi Kopdit Pintu Air. Diskusi berlangsung hingga pukul 23.30 WIB.
Kesepakatan awal adalah saya dan Bu Maria jadi anggota koperasi Kopdit Pintu Air. Okelah. Uang dari mana untuk jadi anggota... dipikirkan kemudian.
Saya langsung setuju untuk menjadi anggota koperasi Kopdit Pintu Air karena penjelasan dari pak Robert dan pak Yuven sangat bisa diterima oleh akal. Prospeknya pun sangat bagus, karena visi dan misinya pun brilian, visioner.
Setelah selesai pertemuan di Karang jati, saya dan Bu Maria pulang ke Salatiga numpang bis patas Eka. Dalam perjalanan di atas angkutan yang kami tumpangi itu, cerita tentang koperasi Kopdit Pintu Air masih terus berlanjut seru walau hanya di antara kami berdua. Senang rasanya untuk memulai bisnis ini, dan ya ini karena semangat dari koperasi Kopdit Pintu Air penuh motivasi.
Senin, 20 Mei 2024 saya berangkat ke sekolah untuk mengajar, sedangkan Bu Maria di rumah, diam-diam rencana pulang ke Karangjati untuk mendapatkan informasi lebih detail soal koperasi Kopdit Pintu Air dari pak Robert dan pak Yuven.
Bertiga: saya, dua Maria, Gratia menjadi anggota koperasi Kopdit Pintu Air. Saya nomor 1, mama Maria 2, dan Gratia nomor 3 (bdk dengan nomor anggota), masing-masing 500.000 ... jadi saya transfer 1.500.000
Perjalanan koperasi dimulai setelah resmi menjadi anggota.
Hari demi hai, kita berdua (saya dan Bu Maria) mulai mewartakan atau gampangnya bercerita kepada teman-teman, tetangga sekitar RT/RW. Tanggapan berbeda-beda, ada yang dukung, tetapi ada yang tidak, kelihatan dari bahasa yang dikatakan saat menjawab cerita kita. Dan yang tidak mendukung ini bercerita kepada temannya secara sinis katakan kita mau lihat.
Berikutnya yang jadi anggota adalah Bu Siwi (bulan Juni/Juli 2024) tetangga mungkin jadi anggota reguler karena kebetulan berteman baik dengan Bu Maria.
Sabtu, 31 Agustus seminar lunching di SD Sidorejo 06 dekat balai dukuh RW 11.
Bulan Agustus/awal September 2024 pak Fana menjadi anggota reguler.
Mulai bulan September 2024 mulailah program Jempola.
Hingga akhir tahun 2024. Anggota koperasi Kopdit Pintu Air Maumere Titik Kumpul Salatiga berjumlah 270 orang.
Langsung ada rencana untuk kontrak sebuah tempat dijadikan kantor.***
Sepakati rumah (miliknya Bu Linda, dibeli dari pak Alam) di sebelah rumahku. Nilai kontrak/tahun 15.000.000 dan kita kontrak 2 tahun sehingga dibayar Rp. 30.000.000 (tiga puluh juta rupiah).
Mulai bulan Januari 2025, menempati kantor baru, sekaligus menjadi koperasi Kopdit Pintu Air Maumere unit Salatiga.
Tanggal 5 Januari 2025, Wische datang dari Yogyakarta. Wische ini adalah karyawan dari kantor pusat yang tugasnya nanti untuk kepentingan administrasi.
Wische diantar oleh 2 temannya dari kantor cabang pembantu di Yogyakarta. Keduanya adalah Nurty (Orang Manggarai) dan.... Orang Kupang yang tinggal di Ende.
Jam 21.30 WIB dua teman yang mengantar Wische kembali ke Yogyakarta bersama sopir mas Budi.
Wische tetap di Salatiga. Sambil kita menunggu proses pemberesan administrasi kontrak rumah dan peralatan kantor: meja, kursi, komputer, lemari arsip.
Wische sementara ini di rumahku blok b no 1. Resminya kerja tanggal 6 Januari 2025, tetapi karena masih persiapan maka seperti biasa saja urus administrasi sederhana saja.***