Senin, 22 April 2024

Paus Fransiskus Bertemu dengan Seminaris Metropolitan Sevilla Spanyol di Roma

TOPTIM - Paus Fransiskus mengadakan pertemuan dengan para seminaris dan tim pembina dari Seminari Metropolitan Sevilla dan Seminari Redemptoris Mater di Roma pada Sabtu, 20 April 2024 demikian dilaporkan media online Zenitdotorg.


Pertemuan yang berlangsung di Aula Clemens Istana Apostolik ini merupakan momen penting dalam perjalanan pembentukan para seminaris.

Dalam pertemuan tersebut, Paus Fransiskus mengucapkan terima kasih kepada delegasi Sevilla atas kunjungan mereka dan mendorong mereka untuk menjalani waktu tersebut dengan keajaiban dan rasa syukur akan anugerah iman yang telah diterima dari para Rasul. 

Paus juga mengingatkan para seminaris bahwa mereka telah dipanggil oleh Tuhan dan sedang mempersiapkan diri untuk menjadi gembala yang mengikuti Hati Kristus.

Dalam pidatonya, Paus Fransiskus menyoroti empat aspek penting dalam proses pembentukan para seminaris, yaitu kehidupan spiritual, studi, kehidupan komunitas, dan aktivitas apostolik. 

Ia menekankan pentingnya integrasi dalam menjalani peran sebagai imam yang lengkap, dengan dedikasi total kepada Tuhan dan sesama, terutama mereka yang sedang menderita.


Paus juga mengutip ajaran dari Kardinal Marcelo Spinola yang diberkati, yang menekankan bahwa kebajikan dan pengetahuan harus diajarkan kepada calon imam. 

Paus menjelaskan bahwa pengetahuan tanpa kebajikan hanya akan membesar-besarkan diri tanpa memberikan manfaat, sementara kebajikan tanpa pengetahuan tidak akan mampu mengajar dengan baik.

Setelah pidatonya, Paus Fransiskus berdialog dengan para seminaris mengenai pentingnya pembentukan dan misi seorang imam pada masa kini. 

Uskup Agung Sevilla, Monsinyur José Ángel Saiz Meneses, mengungkapkan kegembiraannya atas pertemuan tersebut dan menyatakan bahwa Paus memberikan arahan yang indah mengenai pembentukan manusia secara holistik. 

Uskup Agung Sevilla itu juga menekankan pentingnya sukacita dan humor dalam menjalani panggilan imamat.

Pertemuan ini dianggap sebagai momen yang berarti bagi para seminaris Sevilla dalam memperdalam iman dan mempersiapkan diri mereka sebagai gembala bagi umat. 


Paus Fransiskus mengingatkan mereka untuk memanfaatkan waktu pembentukan dengan baik, dengan hati yang tertuju kepada Tuhan, tangan terbuka, dan senyuman lebar untuk menyebarkan sukacita Injil kepada semua orang yang mereka temui.

Setelah pertemuan, delegasi Sevilla merasa terharu dan dikuatkan dalam iman, panggilan, dan misi mereka sebagai calon imam. 

Mereka mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan bertemu dengan Paus Fransiskus dan merasakan kedekatan beliau dengan Tuhan.

Pertemuan ini menjadi momentum yang berarti bagi para seminaris Sevilla dalam perjalanan mereka menuju imamat. 

Mereka diingatkan akan pentingnya dedikasi kepada Tuhan dan pelayanan kepada umat, serta betapa pentingnya memiliki keajaiban dan sukacita dalam hidup mereka sebagai gembala yang mengikuti jejak Yesus.***


Sumber: zenitdotorg 

Minggu, 21 April 2024

Momentum Bersejarah: Paus Fransiskus dan Biarawati Karmel Discalced Diskusikan Revisi Konstitusi

TOPTIM - Melansir dari Zenitdotorg, Paus Fransiskus menerima para Biarawati Karmel Discalced dalam audiensi khusus di Istana Apostolik di Kota Vatikan pada hari Kamis, 18 April 2024. 


Paus  Fransiskus sedang berdialog dengan para biarawati 

Dalam pertemuan tersebut, Paus Fransiskus memberikan arahan kepada para biarawati tentang bagaimana merevisi Konstitusi mereka yang telah ada sejak tahun 1990-an.

Pada kesempatan tersebut, Paus Fransiskus mengungkapkan kegembiraannya dalam bertemu dengan para biarawati dan mengapresiasi upaya mereka dalam merevisi Konstitusi mereka. 

Ia mengakui bahwa ini adalah tugas yang penting, bukan hanya untuk kebutuhan alami dalam kehidupan komunitas, tetapi juga sebagai kesempatan untuk berdoa dan mendiskusikan langkah-langkah yang lebih baik. 

Paus Fransiskus memberikan penekanan penting pada tetap terbuka terhadap kerja Roh Kudus dalam menemukan bahasa dan cara baru yang dapat lebih menghidupkan kehidupan kontemplatif yang menjadi panggilan mereka. 

Ini adalah cara agar karisma Karmel tetap terjaga dan menarik banyak hati untuk kemuliaan Tuhan dan kebaikan Gereja.

Dalam proses merevisi Konstitusi, Paus Fransiskus mendorong para biarawati untuk menggali kembali masa lalu mereka dan mempertimbangkan kebutuhan masa depan. 

Ia menyoroti bahwa panggilan kontemplatif bukanlah tentang melindungi bara api yang sudah ada, tetapi tentang menghidupkan api kasih yang terus berkobar dan memberikan kehangatan bagi Gereja dan dunia. 

Paus Fransiskus juga menjelaskan bahwa dalam hidup mereka, para biarawati Karmel tidak hanya berusaha untuk menjaga jarak dengan dunia, tetapi juga untuk menyatu dengan dunia. 

Mereka mengizinkan diri mereka untuk disentuh oleh kasih Kristus dan tumbuh dalam persatuan dengan-Nya, sehingga kasih-Nya dapat tercermin dalam segala hal yang mereka lakukan dan katakan.

Paus Fransiskus menekankan bahwa dalam merevisi Konstitusi mereka, para biarawati Karmel harus tetap terbuka terhadap tuntunan Roh Kudus, kebaruan Injil, dan tanda-tanda yang Tuhan tunjukkan melalui pengalaman hidup dan tantangan manusia. 

Mereka harus tetap setia pada karisma Karmel yang sama, sambil menemukan cara-cara baru untuk menghadapi perubahan zaman dan menarik hati orang-orang untuk mengenal dan mengikuti panggilan hidup kontemplatif.

Paus Fransiskus mengakhiri pertemuan tersebut dengan mengingatkan para biarawati Karmel tentang pentingnya harapan Injil dalam hidup mereka. 

Paus Fransiskus menekankan bahwa harapan Injil tidak didasarkan pada perhitungan manusia atau nostalgia terhadap masa lalu, tetapi pada kepercayaan kepada kehendak Tuhan dan kemampuan untuk membuat keputusan yang berani dan berisiko. 

Harapan Injil memampukan mereka untuk terus maju dalam memperdalam hubungan mereka dengan Tuhan dan menjadi saksi kasih-Nya bagi dunia.


Dalam audiensi tersebut, Paus Fransiskus memberikan dorongan dan bimbingan kepada para biarawati Karmel Discalced dalam proses merevisi Konstitusi mereka.

Ia mengingatkan mereka untuk tetap setia pada karisma Karmel, sambil membuka diri terhadap dorongan Roh Kudus dan kebutuhan zaman.***

Sumber berita: Zenit

Minggu, 30 April 2023

Penemuan Cemerlang Teknologi yang Hanya Ada di Jepang

Benedictus Magnus Moat Amfotis *

Jepang adalah negara terdepan kedua di dunia untuk teknologi, tepat di belakang Finlandia – dan diikuti oleh Amerika Serikat. Sementara negara yang relatif kecil ini hanya dihuni oleh 126 juta orang, (hanya 1,7 persen dari total populasi global), Jepang telah berhasil memimpin dengan kuat di sektor teknologi, ilmiah, dan biomedis.

 

Alasan kemajuan ini bervariasi; namun, sebagian besar dari kesuksesan ini dapat dikaitkan dengan mentalitas pemuda yang inovatif. Tingkat prestasi akademik negara tersebut, misalnya, menempati urutan kedua di dunia untuk matematika dan pertama di dunia untuk sains. Jepang membelanjakan lebih dari 3,5% dari PDB-nya untuk pendidikan.

 

Fokus pada pencapaian skolastik ini terbawa ke dunia profesional, di mana para penemu, pengusaha, dan insinyur Jepang terus-menerus menciptakan (dan menciptakan kembali) ide-ide baru yang didukung oleh data. Seperti yang akan Anda lihat, beberapa penemuan paling unik di dunia dibuat – dan untuk saat ini, dapat ditemukan secara eksklusif – hanya di Jepang.

 

Bantalan Kepala

Apa itu: Sandaran kepala tangan yang memungkinkan Anda tidur siang di Anda.

Diciptakan: 2015

Harga Rata-Rata: $40*

 

Penemuan aneh ini terlihat sedikit menyeramkan, tetapi tampaknya populer. Penahan kepala berbentuk tangan menempel di meja Anda, dan Anda dapat menyesuaikan bentuk tangan agar sesuai dengan kepala Anda, memungkinkan Anda untuk tidur siang di kantor, jika Anda mau. Ini seperti tangan uretan ketiga.

 

Anda juga dapat menggunakannya untuk mengistirahatkan dagu saat Anda tetap terjaga dan menyelesaikan pekerjaan. Penahan kepala berbentuk tangan seharusnya memperbaiki postur tubuh Anda. Penemuan ini telah ada sejak 2015, dan harganya setara dengan AS sekitar $40 secara total.

 

Aplikasi untuk masa penemuan ini benar-benar tidak ada habisnya. Misalnya, saat terjebak berjam-jam dalam penerbangan panjang, siapa yang tidak mendambakan lengan ekstra untuk membantu menggendong kepala untuk tidur siang di tengah penerbangan? Apalagi jika Anda terjepit di kursi tengah.***

Minggu, 12 Maret 2023

Tuhan telah Menentukan Kita Menjadi Raja dan Ratu dalam kehidupan

 Salatiga, Minggu, 12 Maret 2023

Bulan lalu kita pernah belajar bersama di sini bahwa kita semua, tanpa kecuali, telah  ditentukan oleh Tuhan Allah untuk menjadi raja dan ratu dalam kehidupan di planet bumi ini. Pertanyaan yang muncul di sini sekarang ini adalah, apakah kita memiliki kekuasaan atau kemampuan untuk melaksanakan tugas kita sebagai raja dan ratu dalam kehidupan di planet bumi ini? Sekarang, cobalah perhatikan Chihuahua dan Grizzly! Cerita pendek tentang kedua jenis binatang ini bisa membantu kita untuk menjawab pertanyaan di atas.


Chihuahua adalah seekor anjing kecil yang suka menyalak. Ia  memiliki sifat keras kepala, kepala batu, dan tidak pernah mudah menyerah. Waktu bertemu dengan seseorang, biasanya ia akan mendengking dan menyalak dengan tiada henti-hentinya untuk memaksanya segera meninggalkan wilayah kekuasaan Chihuahua. Chihuahua mungkin akan nekad atau tidak segan-segan menggigit pergelangannya. Jika ia hanya mengusirnya secara sambil lalu, Chihuahua pasti akan berjuang dengan sekuat tenaga lagi untuk menguasainya. Akan tetapi, kalau sudah terlalu jengkel terhadap prilakunya itu, ia hanya perlu menendangnya dengan sedikit keras dan menghardiknya dengan bersuara keras. Chihuahua  biasanya akan terkaing-kaing sambil bergerak menjauh daripadanya.  Chihuahua pasti kalah karena ketakutan dan takut dipermalukan. Mengapa bisa terjadi seperti itu pada Chihuahua? Mengapa ia bisa menaklukkan dan menguasai Chihuahua yang terkenal sangat galak, keras kepala, dan tidak pernah kenal menyerah itu? Jawabannya adalah karena anjing kecil itu tidak memiliki kekuasaan  atas orang yang sudah dewasa.


Gizzly adalah seekor beruang dewasa yang juga memiliki tekad yang sama kuatnya dengan si anjing Chihuahua untuk menghabisi seorang manusia. Jika ia (manusia)  tidak membawa senapan yang kuat, manusia tersebut pasti akan terancam oleh bahaya besar. Apa bahaya besar itu? Bahaya besar itu adalah bahwa manusia tidak akan mampu menguasai dan mengendalikannya. Karena tidak membawa senapan, beruang yang ganas itu dapat dengan sangat mudah menaklukkan, mengalahkan, dan menghabisi manusia. Beruang itu bisa dengan mudah menguasai manusia.


Dua contoh peristiwa di atas memberitahukan satu hal terpenting kepada kita bahwa sesungguhnya di planet bumi ini ada banyak sekali kekuatan lain yang tidak menghendaki kita menyelesaikan pertandingan kita dengan baik. Pada saat kita berhadapan dengan situasi yang sangat genting seperti dalam cerita tentang anjing Chihuahua dan beruang Gizzly, bagaimana Saudara dan saya bisa tahu bahwa kita memiliki kuasa atau kekuatan untuk melwan mereka? Saat berhadapan dengan musuh supraalami yang tidak kelihatan, dari manakah kita bisa menerima kuasa atau kekuatan untuk memerintah sebagai raja dan ratu dalam kehidupan kita yang berlangsung selama sejumlah waktu di bawah kolong langit ini?


Roh Kudus sendiri yang sudah menjawab pertanyaan itu melalui Rasul Paulus dalam sebuah suratnya kepada satu jemaat Tuhan di Roma. Rasul Paulus berkata dengan sangat yakin bahwa "Melalui Dia, Allah melimpahkan rahmmat-Nya kepada begitu banyak orang, dan dengan cuma-cuma memungkinkan mereka berbalik kembali dengan Allah; mereka akan berkuasa di dunia ini melalui Kristus." (Roma 5:17, BIS). Kita akan mampu melaksanakan peran kita sebagai raja dan ratu dalam kehidupan di planet bumi ini karena kekuatan kasih karunia Allah Bapa yang tersedia secara berlimpah untuk kita dan mengalir dengan deras ke dalam kehidupan kita melalui Yesus Kristus. Amin.


Selamat beribadah. Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua.

Sumber: Renungan di grup WA tolas pah timor

Sabtu, 11 Maret 2023

Pendalaman KS dan Aksi Puasa Pembangunan Tahun 2023

Tema Umum : Tinggal Dalam Kristus, Hadirkan Damai bagi Sesama dan Alam Ciptaan

Pertemuan pertama kelompok Villa Kenanga untuk pendalam kitab suci dan APP (Aksi Puasa Pembangunan) 2023 dilaksanakan di rumah bapa/ibu Iriantoro pada hari/tanggal :  Kamis/2 Maret 2023 jam 18.30 - 19.45

Pertemuan dipimpin oleh bapa Stefanus Sikone, bacaan Inspirasi Kitab Suci dibaca oleh Grace (siswi SMP Pangudi Luhur Salatiga)

Tema Pertemuan 1 : Membangun Pertobatan Sejati di Masa Prapaskah

Tujuan

  1. Umat diajak untuk menginternalisasi tujuan masa prapaskah dan gerakan APP.
  2. Umat diajak untuk membangun pertobatan sejati, dengan mengupayakan matiraga dan kesalehan hidup sebagai murid Kristus, menghadirkan damai dalam hidup bersama dan peduli pada sesama serta alam ciptaan.
  3. Umat diajak untuk membangun niat konkreti yang akan dihayati selama masa prapaskah


Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3


Gambar 4


Pertemuan kedua kelompok Villa Kenanga untuk pendalam kitab suci dan APP (Aksi Puasa Pembangunan) 2023 dilaksanakan di rumah bapa/ibu Iriantoro pada hari/tanggal :  Kamis/9 Maret 2023 jam 18.30 - 20.00

Pertemuan dipimpin oleh bapa Iriantoro, bacaan Inspirasi Kitab Suci dibaca oleh Ara (siswi SD)

Tema Pertemuan 2 : Kebersamaan dalam Persekutuan Membangun Gereja yang hidup

Tujuan: 

  1. Merefleksikan pengalaman kehidupan menggereja, kadang ada kesalahpahaman, iri dan sebagainya
  2. Membangun kesadaran bersama hidup dalam kesatuan Gereja, Ut omnes unum sint
Gambar 1


Gambar 2



Gambar 3



Gambar 4



Gambar 5

Pertemuan ketiga kelompok Villa Kenanga untuk pendalaman  Kitab Suci dan APP (Aksi Puasa Pembangunan) 2023 dilaksanakan di rumah bapa/ibu Iriantoro pada hari/tanggal :  Kamis/16 Maret 2023 jam 18.30 - 20.00

Pertemuan dipimpin oleh Bu Wahyu, bacaan Inspirasi Kitab Suci dibaca oleh  Benedictus Magnus Moat Amfotis (siswa SMP Pangudi Luhur Salatiga)

Tema Pertemuan 3 : Berpatisipasi Menghadirkan Damai di Masyarakat

Tujuan: 

  1. Merefleksikan persjuangan membangun kedamaian di tengah masyarakat
  2. Membangun kepedulian dan tanggung jawab terhadap hidup berbangsa dan bernegara
  3. Membangun kesadaran dan pengharapan akan penyelenggaraan Ilahi
Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Gambar 4

Pertemuan keempat kelompok Villa Kenanga untuk pendalaman  Kitab Suci dan APP (Aksi Puasa Pembangunan) 2023 dilaksanakan di rumah bapa/ibu Iriantoro pada hari/tanggal :  Rabu/22 Maret 2023 jam 18.30 - 20.00

Pertemuan dipimpin oleh Bu Lina, bacaan Inspirasi Kitab Suci dibaca oleh  Benedictus Magnus Moat Amfotis (siswa SMP Pangudi Luhur Salatiga), Kisah Inspirasi dibaca oleh Ara 

Tema Pertemuan 4 : Berpartisipasi Membangun Damai dengan Alam Ciptaan 

Tujuan: 

  1. Mengajak umat untuk mensyukuri alam ciptaan Tuhan sebagai berkat dari Tuhan
  2. Menyadari dan membangun pertobatn atas alam yang rusak karena ketidak pedulian dan keserakahan manusia 
  3. Mengajak umat berpartisipasi memulihkan dan melestarikan keutuhan ciptaan 
Gambar 1

Gambar 2



Gambar 3
Gambar 4

Gambar 5

Gambar 6

Gambar 7




Acara Tukar Nasib

BACAAN HARI INI: Amsal 30:7-9


AYAT KUNCI: "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga." (Matius 5:3).

RENUNGAN

Pernah ada Acara Tukar Nasib yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi. Acara itu sangat mengharukan, sangat menggelikkan, dan  penuh dengan motivasi untuk meraih kemajuan. Dari pihak keluarga sederhana sering terdengar ucapan tentang betapa enaknya menjadi orang kaya yang hidup enak, serba ada, serba berkecukupan, dan sebagainya. Benarkah menjadi orang kaya itu membuat orang berbahagia? Kebanyakan orang mempunyai  pandangan seperti itu, tetapi Yesus justru berkata bahwa orang yang berbahagia adalah orang  yang miskin di hadapan Allah. Apa arti perkataan itu bagi kita?

Pertama: Kebahagiaan sejati tidak terletak pada apa yang dapat dilihat oleh mata jasmani, tetapi pada apa yang tersimpan di dalam hati kita. Penulis Amsal berkata bahwa ia tidak meminta kekayaan atau kemiskinan, tetapi ia hanya mau meminta kecukupan (Amsal 30:7-9) seperti yang diajarkan oleh Yesus kepada  murid-murid-Nya di dalam *Doa Bapa Kami*: *"Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya."*(Matius 6:9). Apakah kita masih terus mengejar kekayaan lebih daripada yang kita butuhkan? Apakah kita pernah merasa sedih ketika hati kita mulai tawar, ogah-ogahan beribadah, malas berdoa, dan tidak suka membaca firman Tuhan? Keserakahan adalah suatu bencana besar yang membuat banyak orang tidak pernah merasa cukup, terus-menerus dalam keadaan merasa miskin di dalam hati, tidak mampu berterima kasih kepada Tuhan atas berkat yang sudah ada, dan tidak bisa menikmati kebahagiaan dalam arti yang sesungguhnya. Yang senantiasa kita rasakan hanyalah kebahagiaan semu.

Kedua: Kita akan mengalami kebahagiaan sejati ketika kita senantiasa bersyukur atas setiap berkat yang sudah ada. Acara Tukar Nasib membuat keluarga sederhana bisa merasa bahagia selama tiga hari di rumah keluarga kaya, tetapi masih jauh lebih bahagia di rumah sendiri meskipun hidup hanya secukupnya. Orang dari keluarga sederhana mengalami hal yang aneh karena ternyata menjadi orang kaya itu membingungkan. Sebaliknya, orang dari keluarga kaya justru bisa belajar hidup bersahaja dan belajar  bersyukur kepada Tuhan karena mereka bisa merasakan penderitaan orang yang hidup di lingkungan keluarga sederhana. Ternyata setiap orang dalam situasi kehidupan yang berbeda akan menemukan arti kebahagiaan yang berbeda.

Ketiga: Tuhan adalah "obat" kemiskinan hati. Baik orang yang diberkati oleh Tuhan secara berlimpah-limpah maupun yang berkekurangan sama-sama terancam oleh bahaya yang lebih besar daripada orang yang kehidupannya berlimpah ucapan syukur. Bahaya itu disebut *kemiskinan hati*, yaitu hati yang tidak lagi melekat pada Tuhan, tetapi pada materi atau pada masalah pemenuhan kebutuhan hidup yang hanya bersifat sementara. Bagaimana keadaan kita? Apakah masih ada ucapan syukur yang berlimpah-limpah kepada Tuhan di dalam hati kita? Apakah yang kita kejar siang dan malam hingga saat ini? Kehidupan dan bahagiaan macam apa yang sedang kita kejar selama ini?

POJOK BAHAN PERENUNGAN PRIBADI

Kemiskinan di dalam hati atau kemiskinan harta sorgawi adalah suatu bencana besar yang akibatnya pada kehidupan diri kita seutuhnya dalam hubungan dengan Tuhan dan orang-orang di sekitar kita jauh lebih mengerikan daripada kemiskinan materi dan kelimpahan materi.

Terima kasih

Rabu, 28 Desember 2022

Cara Allah Melindungi Bayi Yesus - Belajar dari Keluarga Kudus di Nazaret

Bacaan I: 1 Yoh 1:  5 – 2: 2

Bacaan Injil: Mat  2: 13-18

 

Orang Majus hanya tinggal selama satu malam di Betlehem. Pada malam itu mereka diperingatkan dalam mimpi agar tidak kembali kepada Herodes. Karena ada peringatan itu, merekapun secara diam-diam pulang ke negeri mereka dengan melewat jalan lain (Matius 2:12). Dengan demikian  Herodes gagal melaksanakan maksud jahatnya untuk membunuh Yesus. Tidak ada yang mengetahui kabar selanjutnya tentang orang-orang Majus itu. Kita hanya tahu berdasarkan keterangan di dalam Alkitab bahwa mereka pulang ke negeri mereka dengan rasa syukur dan percaya kepada Yesus sebagai Raja semua bangsa di dunia. Hal yang sama juga dilakukan oleh para gembala yang kembali ke Padang Efrata (bandingkan Lukas 2:20).

 

Setelah orang-orang Majus itu meninggalkan Kota Betlehem, datanglah malaikat Tuhan dalam sebuah mimpi dan berkata kepada Yusuf, "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia."(Matiys 2:13)

Pada tengah malam itu juga Yusuf dan Maria harus berkemas. Yusuf segera menuruti perintah itu. " Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibunya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir." (Lukas 2:14). Memang Yusuf adalah seorang penurut. Dia segera melakukan apa yang dikatakan oleh utusan Tuhan Allah kepadanya. Yusuf tidak mengatakan keberatan apa pun. Kehendak Tuhan Allah segera ditaatinya. Maria adalah tipe orang yang suka memakai cukup waktu untuk merenungkan atau mencerna segala sesuatu di dalam hatinya sebelum bertindak. Yusuf adalah tipe orang yang segera bekerja, seorang penurut yang segera melaksanakan petintah Tuhan Allah tanpa keraguan sedikit pun.

 

Pada malan yang sunyi itu, berangkatlah mereka menuju Selatan. Mula-mula, mereka melewati bukit-bukit sampai di Hebron, kemudian ke Bersyeba, dan terus ke Mesir. Yusuf dan Maria tinggal bersama Anak mereka di Mesir. Di mana mereka tinggal di negeri itu? Tidak ada keterangan tertulis tentang hal itu. Apakah mereka mengalami kesukaran besar di Mesir seperti yang dialami oleh nenek moyang mereka pada waktu lampau? Hal itu pun tidak diberitahukan kepada kita. Pada waktu itu, di negeri Mesir, terutama di Kota Alexandria, ada banyak orang Yahudi. Mungkin Yusuf, Maria, dan Anak itu tinggal di kota itu. Menurut dugaan, mereka tidak lama tinggal di negeri Mesir. Setelah berangkat dari Kota Betlehem, mungkin tidak lebih dari satu tahun, Herodespun meninggal. Sebelum kabar mengenai kematian Herodes sampai di Mesir, malaikat  yang sama datang kepada Yusuf dalam mimpi untuk menyampaikan perintah Tuhan Allah supaya Yusuf dan keluarganya segera kembali ke Palestina. Yusuf segera membawa Maria dan Anak itu kembali ke Palestina. Tuhan Allah sudah lama berbicara tentang hal itu melalui Nabi Hosea. "Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil  anak-Ku itu." (Hosea 11:1). Pada masa lampau, Allah memanggil Israel untuk segera keluar dari Mesir. Hal yang sama terjadi juga pada Yesus setelah Herodes meninggal.

 

Beberapa hari setelah tiba di tanah Yudea, terjadilah huru-hara besar. Arkelaus, putera Herodes, ditunjuk oleh ayahnya sebagai penggantinya. Pada waktu itu, kebencian rakyat Yudea kepada Herodes sudah meluap besar sehingga di seluruh penjuru negeri itu terjadilah pemberontakan terhadap raja baru itu. Arkelaus berhasil menindas para pemberontak itu dengan sangat kejam. Setelah itu berangkatlah Arkelaus ke Kerajaan Roma bersama saudara-saudaranya, yaitu Herodes Antipas dan Filipus, untuk menerima surat pengangkatan dari Kaisar yang berkuasa pada waktu itu. Di seluruh negeri Yudea terjadilah perang saudara. Yusuf merasa tidak mungkin ia dan keluarganya terus tinggal di Betlehem karena situasi di sana sangat berbahaya bagi keselamatan mereka, terutama Sang Anak yang masih kecil itu. Pada waktu  itulah datang sekali lagi malaikat yang sama dalam mimpi dan menyuruh Yusuf segera pindah bersama keluarganya ke Galilea.

Demikianlah Yusuf tinggal lagi di Nazaret dan  bekerja lagi sebagai tukang kayu.

Usaha Herodes untuk membunuh Yesus dan cara Allah melindungi Sang Bayi menyatakan beberapa kebenaran tentang cara yang Dia pakai untuk melindungi umat-Nya. Pertama: Allah tidak melindungi Yusuf dan Maria serta anak mereka tanpa kesediaan mereka untuk berkerja sama  dengan Dia (Matius 2:13, 19-20, 22). Perlindungan  memerlukan ketaatan terhadap perintah Allah. Yusuf dan keluarganya harus segera meninggalkan tanah air mereka sendiri untuk tinggal di Mesir (Matius 2:14).

 

Kedua: Allah mungkin akan mengizinkan hal yang sulit dipahami menimpa kita selaku umat-Nya agar kehendak-Nya terlaksana dalam kehidupan kita. Sesungguhnya Yesus Kristus mengawali hidup-Nya sebagai seorang pengungsi dan orang asing di negeri orang (Matius 2:14-15). Menurut pemahaman kita yang terbatas, akan jauh lebih mudah kalau Allah segera menyingkirkan Herodes, serigala yang buas itu, sehingga Yusuf dan  keluarganya tidak harus segera mengungsi ke Mesir dan tidak harus  mengalami semua kesukaran yang terlibat dalam keadaam itu.

 

Ketiga: Setelah pencobaan tertentu sudah berlalu, mungkin masih ada kesulitan lain yang harus kita hadapi (Matius 2:19-23) seperti yang terjadi pada keluarga Yusuf. Perlindungan dan pemeliharaan Allah akan senantiasa diperlukan, karena musuh orang percaya  tidak akan pernah berhenti berusaha untuk menyerang orang yang setia (Efesus 6:10-18; 1 Petrus 5:8).

 

Keempat: Sesungguhnya penderitaan yang ditanggung oleh Yesus Kristus demi keselamatan umat manusia di dunia ini sudah dimulai sejak Ia dikandung ibu-Nya. Penderitaan Sang Raja dan Mesias itu berlanjut menjadi lebih nyata sistematik dalam usaha Raja Herodes untuk membunuh-Nya karena kehadiran-Nya dianggap sebagai suatu ancaman yang bisa menyebabkan kekuasaannya  cepat berakhir. Puncak penderitaan Yesus terjadi di atas kayu salib.


Terima kasih

Selasa, 27 Desember 2022

Percaya dari Sumber Warta Yang Benar

 (Renungan Romo Fadjar Muhammad, MSF pada Selasa, 27  Desember  2022)

Bacaan 1: 1 Yohanes : 1:1 -4

Bacaan Injil :  Yohanes: 20: 2-8

Yang dikatakan dalam  Injil Yohanes :murid yang lain itu  adalah  Yohanes, murid Tuhan , murid  yang dikasihi  Tuhan.  Dialah Rasul pertama yang percaya akan kebangkitan Tuhan. “dia melihatNya dan percaya”.

 Itu yang diwartakan kepada kita dalam bacaan  Injil yang  ditulisnya  sendiri.  Berapa  tulisan Yohanes?   3 surat dan 1 Injil – semua di Perjanjian Baru. Salah satu dari suratnya  dibaca pada bacaan hari ini (bacaan pertama). Yang inngin ditegaskan  dalam bacaan pertama  bahwa bila orang percaya akan kebangkitan  Tuhan ia harus mengimaninya dalam hatinya dan Yohanes mewartakannya kepada kita, karena ia secara langsung melihat dan mengalami pewartaanNya. Ia pernah mendengar bahwa Yesus mengatakan pada hari yang ketiga Ia akan bangkit.  Ia menanamkan itu dalam hatinya dan itulah yang diwartakannya kepada banyak orang. Surat-suratnya (yang ditulisnya sendiri) menegaskan bahwa akan ada orang yang mau menyewelengkan sabda Tuhan yang sering kali disebut dengan anti Kristus, yang mewartakan sabda Tuhan seolah-olah dia itu utusan dari Allah atau bahkan  mengatakan bahwa dia adalah utusan terakhir mungkin, tetapi yang diwartakannya  itu  adalah  anti Kristus, karena mau menyesatkan banyak orang.  

Yohanes menegaskan  bahwa kalau mau mendengarkan firman Tuhan, Yesus sebagai mesias, haruslah dari warta yang benar. Yohanes adalah saksi pewartaan yang benar itu. Yohanes mendengarkan dari Tuhan Yesus sendiri. Para saksi inilah yang memiliki kewajiban untuk mewartakannya, para rasul.  Maka bila ada pewartaan di luar itu maka pertama-tama jangan dipercaya, karena sekalipun bicara tentang kebenaran,  pasti tidak sampai pada kebenaran. Mengapa demikian? Pada waktu Yesus bertemu dengan setan yang merasuki diri orang, setan mengakui  Engkau adalah Mesias, anak Allah. Setan saja omong seperti itu loch. Padahal belum ada orang Yahudi (kecual para murid Yesus yang telah mengatakan itu). Tetapi setan sudah mengatakan itu. Kalau  orang mendengarkan dari setan, maka yang ia akan kejeblos, mengapa? Karena setan akan sengaja mau membuat orang menjauh  dari  Tuhan. Semakin jauh dari Tuhan. Walaupun yang diomongkannya itu di depan Tuhan Yesus itu benar adanya. Tetapi buah dari setan yaitu bahwa setan mau menjebloskan orang kepada maut.

Maka Yohanes mau menegaskan bahwa kalau mau mendengarkan warta yang benar maka dengarkanlah dari siapa yang berbicara, mewartakannya, dan orang harus melihat pewartaannya terlebih dahulu.  Maka bila ingin bertanya  tentang Tuhan Yesus, bertanyalah kepada orang yang memiliki wibawa, wewenang untuk mengajarkannya. Bila bertanya kepada orang katolik yang mungkin masih bimbang iman atau bahkan orang bukan katolik, maka itulah pintu untuk menjauh dari  Tuhan. Orang seringkali  bertanya keYoutube,  Mgr. Google, Sr. Yahoo. Carilah dari sumber yang benar. Bila dari buku yang benar biasanya ada tulisan Nihil Obstat,  secara teologis tidak keliru ajarannya dan Imprimatur artinya dapat ijin dari uskup, wali gereja. Nah itu buku, kalau sekarang dari media massa, imprimatur dari siapa? Apakah ada ada jaminan nihil obstatnya? Maka haruslah berhati-hati untuk mencari dan menemukan mana ajaran yang  benar. Pesta Yohanes rasul ini mengingatkan kita akan warta yang benar yang harus kita pertahankan, supaya nanti menjadi iman kita dan bisa kita wartakan secara benar kepada orang lain. ***

Bandingkan dengan sumber di https://www.youtube.com/watch?v=gTEIhNrTC-4

Terima kasih

Senin, 12 September 2022

MAKANAN UNTUK TUBUH, JIWA, DAN ROH KITA

 Ada banyak hal yang dapat memancing amarah dan menguras persediaan energi kita. Kemarahan membuat kita sering bertindak dengan tidak bijaksana. Pada waktu marah, emosi negatif segera menguasaii perasaan kita, membuat pikiran kita gelap dan tumpul, dan kita didesak untuk segera melakukan pelampiasan yang sepadan. Kita  memang merasakan kepuasan sesaat waktu marah, tetapi setelah itu kita akan dirundung oleh penyesalan, rasa bersalah, dan rasa malu: malu kepada Tuhan, malu kepada orang yang menjadi korban kemarahan kita, dan malu kepada diri sendiri. Kadang-kadang kemarahan bisa mencelakakan diri kita dan orang lain. Kemarahan juga merusak hubungan kita secara pribadi dengan Tuhan dan dengan sesama kita.


Untuk meredam kemarahan, kita harus mendidik diri sendiri untuk bersabar, melatih diri sendiri untuk marah pada saat yang tepat, dan memberikan respon dengan cara yang benar sehingga kita tidak perlu menyesalinya pada kemudian hari.  "Jangan lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh." (Pengkhotbah 7:9).  Memang setiap hari, dari pagi sampai malam hari, selalu ada banyak perkara yang  bisa memancing kemarahan dan memberikan kesempatan kepada iblis untuk  menyeret kita ke dalam belukar dosa, tetapi kita dapat memilih untuk menjadi orang yang merdeka dan cerdas dengan tidak harus menanggapinya.

Catatan: Renungan ini ditulis oleh Bapak Youri Adutae. Saya postingkan ulang dari WA Group Tolas Pah Timor (kelompok keluarga orang Timor) di Salatiga.

Rabu, 31 Agustus 2022

MENGASIHI DALAM PERBUATAN

BACAAN: "Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.” (Yohanes 14:21)

 

RENUNGAN:

Kata “kasih” adalah satu kata yang mudah diucapkan oleh siapa saja. Mengasihi dengan mudah bisa dilakukan dengan perkataan. Dengan mengatakan “aku mengasihi kamu”, kita tahu bahwa itu merupakan sebuah ungkapan kasih juga.

 

Namun, yang lebih penting bukan hanya ucapan yang ke luar dari mulut kita. Kasih harus lebih banyak diwujudkan dalam perbuatan.

 

Kata  mengasihi” adalah kata kerja. Oleh karena itu, perlu ada aksi agar dapat terwujud dalam kehidupan kita.

 

Mari kita periksa diri kita masing-masing, manakah yang lebih banyak, kita mengasihi dengan hanya mengucapkan kata-kata atau kita kita mengasihi disertai dengan perbuatan ?

 

Hari ini Yohanes mengajak kita, sebagai anak-anaknya yang terkasih, untuk mengasihi bukan hanya dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

 

Dengan demikian, kita memahami bahwa kita berasal dari kebenaran dan hati kita mendapat ketenangan di hadapan Allah. Adapun cirinya adalah kita mengasihi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

 

Dengan cara itulah kita tahu bahwa kita berasal dari kebenaran. Supaya bisa melakukannya, kita harus penuh dengan kesabaran, kelemah-lembutan, penguasaan diri dan buah-buah lain yang keluar dari kasih yang ada dalam kehidupan kita.

 

Semua ciri tersebut di atas akan memberikan kepastian bahwa kita hidup dalam kasih dan kebenaran.

 

Oleh karena itu, marilah kita lakukanlah perbuatan mengasihi, dan bukan sekedar berkata-kata saja

Siapa yang memegang perintah Allah dan melakukannya, dialah yang mengasihi Tuhan Yesus.

 

Dan barangsiapa mengasihi Tuhan Yesus, ia akan dikasihi oleh Bapa dan Tuhan Yesus pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri  kepadanya.

 

Doa :  “Bapa di dalam sorga, aku mau mengasihi dengan perbuatanku dan bukan dengan perkataan saja. Dalam nama Yesus. Amin.”

 

Selamat ber-Saat Teduh. Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua.

Catatan: Renungan ini ditulis oleh Bapak Youri Adutae. Saya postingkan ulang dari WA Group Tolas Pah Timor (kelompok keluarga orang Timor) di Salatiga.

Jumat, 26 Agustus 2022

TUHAN PENOLONG KITA

 

BACAAN: 

Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau.”

(Yesaya 41:13)

 

RENUNGAN:

Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita agar tidak takut, Ketakutan adalah suatu belenggu. Selama seseorang dibelenggu oleh ketakutan, langkah hidupnya pasti terseok-seok, tidak akan bisa maju, selalu ada dalam kekalahan.

 

Tak seharusnya kita takut, karena kita mempunyai Tuhan yang tidak pernah melepaskan tangan-Nya untuk memegang dan menolong kita. Bila pandangan kita terus tertuju kepada fakta atau realita yang ada, yaitu musuh-musuh yang di depan mata, kita pasti mengalami ketakutan, kita merasakan kegentaran, kita gemetar menghadapinya.

 

Seburuk apa pun keadaan dunia ini Tuhan menegaskan bahwa Dia sendiri jaminan bagi orang percaya. Tuhan berkata, _“… *Aku ini, Tuhan…Aku memegang tanganmu… Akulah yang menolong engkau.”* (lihat ayat di atas). Inilah yang menjadi dasar pengharapan orang percaya untuk tidak takut menjalani hidup ini.

 

Tuhan adalah Pribadi yang selalu ada untuk kita; Dia sanggup melakukan perkara-perkara besar, menciptakan segala sesuatu yang tidak a,da menjadi ada; Dia yang kuasa-Nya tidak dapat dibandingkan dengan kuasa siapa pun; Dia selalu ada pada setiap musim kehidupan kita; Dia sekali-kali tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita (Ibrani 13:5b); Dia tidak pernah berubah dari dahulu, sekarang, sampai selamanya (Ibrani 13:8).

 

Bukti nyata betapa besar kasih Tuhan kepada kita dinyatakan melalui pengorbanan-Nya di kayu salib.

Bukan hanya itu, Tuhan juga memberikan Roh Kudus-Nya sebagai Penolong kita. Daud memiliki pengalaman hidup betapa Tuhan benar-benar menjadi tempat perlindungan dan kekuatan baginya dan sebagai Penolong dalam kesesakan sangatlah terbukti (Mazmur 46:2).

 

Jangan biarkan ketakutan membelenggu Saudara !

Pegang teguh janji Tuhan. Tuhan bukan manusia yang mudah sekali ingkar terhadap apa yang Ia dijanjikan, jika Tuhan yang berjanji, pasti ditepati-Nya. Tuhan berkata, _“Aku adalah Alfa dan Omega,” (Wahyu 1:8), artinya jika Tuhan yang memulai, Ia juga yang akan menyelesaikan sampai akhir.

 

Jangan biarkan ketakutan membelenggu ! “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:20b).

 

Selamat ber-SaatTeduh. Tuhan Yesus menyertai, menolong, dan memberkati kita semua.

Catatan: Renungan ini ditulis oleh Bapak Youri Adutae. Saya postingkan ulang dari WA Group Tolas Pah Timor (kelompok keluarga orang Timor) di Salatiga.